SEKAYU, fornews.co – Tak hanya fokus dalam menangani COVID-19, Pemerintah Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, juga memperketat pengawasan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya di mana Kecamatan Bayung Lencir termasuk daerah cukup tinggi pada kasus DBD.
Camat Bayung Lencir, M Imron mengatakan, untuk memaksimalkan pemberantasan DBD, Pemerintah Kecamatan Bayung Lencir membentuk tim sapu bersih (Saber) DBD. Tahun lalu, kasus DBD yang mendominasi Kecamatan Bayung Lencir yaitu di Kelurahan Bayung Lencir dan Kelurahan Bayung Lencir Indah.
“Jadi setelah dibentuk, Tim Saber akan turun langsung ke lapangan dalam melakukan sosialisasi pencegahan DBD di tengah masyarakat. Seperti menguras, menutup, dan mengubur (3M) dalam membasmi jentik nyamuk. Fogging juga akan dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap perlu dilakukan,” ujar Imron, usai pengukuhan Tim Saber DBD, Kamis (17/09).
Imron menerangkan, pada awal tahun 2019 lalu sudah terdapat 140 kasus DBD. Maka dari itu pihaknya tidak ingin terulang kembali kasus DBD yang sama tahun ini.
“Kita tidak ingin kecolongan atas kasus DBD yang ada di Kecamatan Bayung Lencir ini. Empat orang Tim Saber DBD ini akan bertugas dengan maksimal keliling ke titik-titik yang berpotensi terjadi kasus DBD,” katanya.
Sementara itu, Sekda Muba Apriyadi mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Bayung Lencir dalam membentuk Tim Saber DBD. Menurutnya, Kabupaten Muba menjadi salah satu daerah yang cukup tinggi dalam kasus DBD.
“Seorang kepala wilayah itu menurut saya harus benar-benar paham wilayahnya, salah satu masalah di Bayung Lencir ini yakni DBD. Oleh karena itu inovasi yang dilakukan Camat Bayung Lencir sangat baik, karena DBD merupkan penyakit mematikan disamping COVID-19 yang saat ini sedang melanda,” tutur Apriyadi.
Apriyadi mengatakan, Kabupaten Muba mencatatkan angka yang cukup tinggi dalam kasus DBD. Maka dari itu dirinya meminta camat lainnya melakukan inovasi seperti yang dilakukan Camat Bayung Lencir ini.
“Mari kita bersama-sama berupaya dalam menekan kasus DBD di Kabupaten Muba. Selain itu, penerapan protokol kesehatan dalam mencegah COVID-19 terus dipatuhi karena penyebarannya terus memanjak. Pola hidup sehat harus terus diterapkan,” tukasnya. (ije)