PALEMBANG, fornews.co – Pemimpin Sumsel ke depan diharapkan tidak hanya bicara tentang lokal saja, namun lebih menjalin kerjasama baik nasional maupun internasional.
Pandangan tersebut diutarakan Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati kepada awak media, usai Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sumsel, peringatan Hari Jadi Pemprov Sumsel ke-78, Rabu (15/5/2024).
“Pemimpin Sumsel ke depan harus lebih mengedepankan kerjasama baik pada level nasional maupun internasional. Jadi tidak hanya di kalangan lokal saja. Karena apa, kita cukup bangga karena Sumsel punya infrastruktur yang memadai, khususnya untuk olahraga, yakni Jakabaring Sport City (JSC). Sumsel satu-satunya provinsi yang memiliki tempat olahraga yang terkonsentrasi. Namun sebagai Ketua DPRD Sumsel, saya nilai belum optimal diberdayakan, sehingga JSC sebagai BUMD belum bisa memberi kontribusi untuk Pemprov Sumsel,” ujar dia.
Berikutnya, kata politisi perempuan Partai Golkar itu, UMKM di seluruh wilayah Sumsel juga harus digerakkan, karena sangat membantu kehidupan masyarakat khususnya level di bawah. Lalu, memberi edukasi atau pelatihan-pelatihan kepada milenial.
“Saya melihat banyak sekali keluhan tentang pengangguran, bagaimana mereka yang sudah selesai kuliah tapi masih kesulitan mencari pekerjaan. Saya harap seluruh OPD-OPD ke depan punya program bagaimana millenial itu akan dikemanakan,” kata Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel itu.
Anita mengungkapkan, semua tahu bahwa Indonesia menuju 2045 harus disongsong dengan kesiapan, bahwa ke depan nanti millenial ini akan lebih terdepan.
“Ini hal-hal yang terus didorong, bagaimana kehadiran pemerintah ke dalam semua lini,” ungkap dia.
Terkait Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II yang tidak lagi menyandang predikat bandara internasional, Anita menjelaskan, bahwa
Anita adalah sebagai salah satu pihak yang memperjuangkan bagaimana sekarang Bandara SMB II sudah menjadi embarkasi, bisa direct flight baik umroh maupun haji.
“ITu saya bersama peran Angkasa Pura dan ASITA maupun semua. Kita menghadap ke Menko Perekonomian, Menko Marves maupun Menhub, bahwa direct flight yang dulunya jadi kebanggaan kita bisa ke Singapura itu bisa dibuka kembali,” jelas dia.
“Namun saat itu Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) menyampaikan belum bisa di buka karena inflasi masih tinggi. Tapi direct flight untuk ke provinsi lain kita sudah lihat semua bahwa itu sudah berjalan,” tandas dia. (aha)