PALEMBANG, Fornews.co – Untuk melestarikan lahan gambut di Bumi Sriwijaya. Gubernur Sumsel berencana untuk memasukkan materi gambut dalam kurikulum muatan lokal di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan wacana tersebut sebagai upaya agar generasi muda mendatang memiliki pemahaman yang benar akan manfaat lahan gambut salah satunya dapat dijadikan salah satu sektor untuk ketahanan pangan.
“Saya pikir ini harus dimasukan menjadi kurikulum muatan lokal. Agar nantinya siswa – siswi memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar agar tidak merusak lahan gambut,” katanya saat menerima Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia, Nazir Foead bertempat di Griya Agung (09/09) Rabu malam.
Dijelaskannya, kegiatan Restorasi Gambut di Sumsel sudah dimulai sejak tahun 2018, dilakukan di 7 daerah yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Muara Enim dan Kabupaten PALI, dengan target restorasi seluas 656.884 hektar.
“Di tahun 2020 ini pula akan dilaksanakan kembali pembangunan sekat kanal sebanyak 52 unit, pemeliharaan kegiatan revegetasi seluas 50 Ha dan pemberian bantuan ekonomi kepada masyarakat yang terdampak kegiatan pembasahan gambut,” jelasnya.
Gubernur berharap kegiatan pembasahan gambut di Sumsel berjalan dengan baik sehingga tidak ada lagi kebakaran di lahan gambut.
“Terkait dengan pemanfaatan lahan gambut yang ada di Sumsel, Pemprov Sumsel siap untuk mendukung dan melaksanakan apapun program atau kebijakan yang akan ditetapkan oleh BRG nantinya,” tutupnya. (lim)