YOGYAKARTA, fornews.co—Sejumlah pelaku usaha pendukung pariwisata di Yogyakarta bingung. Ada dugaan libur akhir tahun bakal sepi karena pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir.
Namun, sejumlah pelaku usaha tetap akan melayani wisatawan yang berlibur akhir tahun ke Yogyakarta.
Salah satu pelaku usaha pendukung pariwisata di Malioboro, Parwono, tetap akan buka seperti biasa. Ia bersikeras tetap akan melayani wisatawan yang datang merayakan liburan akhir tahun di Yogyakarta.
“Yang penting tetap mematuhi protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan berusaha menghindari kerumunan,” kata Parwono, Jum’at (27/11/2020).
Uji Coba bebas kendaraan di Malioboro sempat membuat Parwono tidak bisa berbuat banyak—meski harus tetap mematuhi aturan yang diberlakukan.
Hasil penjualan yang tidak seberapa selama pandemi Covid-19, Parwono berharap pariwisata di Yogyakarta dapat kembali normal.
“Ya segera mungkin pandemi berakhir dan dapat kembali normal.”
Menurut ekonom asal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahmad Ma’aruf, meski libur panjang di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat meningkatkan perekonomian di DIY, namun, protokol kesehatan tetap harus diterapkan, dikutip dari suara.com.
Harapannya, kata Ahmad Ma’aruf, libur panjang akan memulihkan pariwisata di DIY dan mengembalikan posisi Yogyakarta tidak terlalu drastis. Sehingga tidak ada kekhawatiran krisis selama pandemi.
“Impact-nya bisa mengganti defisit kita yang minus,” katanya.
Sementara, Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk belajar dari pengalaman pada masa libur panjang di masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang diperoleh Satgas Penanganan Covid-19 terdapat peningkatan kasus positif pada pasca liburan panjang.
“Dari data yang kami peroleh, terdapat peningkatan kasus positif pasca liburan panjang,” ungkap Profesor Bakti Bawono Adisasmito di kanal YouTube pada Kamis (26/11/2020).
Pihaknya memahami kondisi pelaku usaha selama pandemi Covid-19 belum berakhir, khususnya pariwisata.
Menurut Profesor Bakti Bawono Adisasmito, peningkatan kasus positip Covid-19 yang tidak terkendali dapat berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha pariwisata.
Meski libur akhir tahun sudah dekat, namun, pihaknya meminta pengertian dari masyarakat dan pelaku usaha pariwisata, menjaga kondisi aman selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Karena kita tidak boleh lengah.”
Dijelaskan, terkait libur panjang Pemerintah masih mengkaji keputusan yang akan diambil.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan kementerian atau lembaga terkait keputusan masa libur panjang akhir tahun 2020.”
Masyarakat perlu mengetahui apapun keputusan yang diambil pemerintah adalah yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Pemerintah akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia selama pandemi Covid-19 belum berakhir. (adam)