YOGYAKARTA, fornews.co—Kunjungan wisatawan di Yogyakarta per Ahad pekan ini tercatat hingga 40.000 lebih.
Mengetahui lonjakan wisatawan yang datang ke Yogyakarta, Gubernur DIY, Sri Sultan, bakal meluncurkan dua aplikasi wisata.
Selain sebagai antisipasi terhadap paparan virus corona, aplikasi wisata itu sekaligus untuk mengetahui jumlah pengunjung di Yogyakarta.
“Dua hal ini menjadi yang diperlukan, ketika kita ingin mencegah penularan CoViD-19 di DIY,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Rony Primanto Hari, Selasa.
Rony, berharap semua pihak bisa disiplin menggunakan kedua aplikasi yang bakal diluncurkan itu.
Namun, imbuhnya, aplikasi Jogja Pass bisa digunakan pada seluruh kegiatan di DIY jika terjadi kerumunan.
Sedangkan aplikasi Visiting Jogja, kata Rony, digunakan lebih kepada pemantuan pengunjung di objek wisata.
“Pada dasarnya dua aplikasi ini didesain memiliki manfaat yang sama,” ungkapnya.
Rencananya kedua aplikasi itu akan diluncurkan pada 27 Agustus mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan nantinya aplikasi Visiting Jogja akan dikembangkan menjadi kebijakan satu data pariwisata DIY secara bersama.
Baca: Masuk Kawasan Wisata Malioboro Pengunjung Wajib Registrasi
Aplikasi itu juga sekaligus dapat digunakan untuk mempromosikan pariwisata DIY.
“Tentu hal ini menjadi bagian yang harus kita dorong agar sukses pelaksanaannya,” jelasnya.
Pihaknya telah menerapkan Visting Jogja bagi wisatawan yang berkunjung ke DIY mulai Juli 2020 lalu.
Baca: Pramuka Ajak Wisatawan dan Masyarakat Yogya Taati Protokol Kesehatan
Singgih mengungkapkan, puncak pengunjung yang datang ke DIY selama penerapan Visiting Jogja pada Ahad, hampir mencapai 49.000 wisatawan.
“Sampai dengan Ahad (16/8/2020) kemarin jumlah wisatawan selalu menunjukkan angka peningkatan,” katanya.
Namun jika dibandingkan antara wisatawan DIY dan non DIY, imbuh Singgih, tentu lebih banyak yang non DIY yang mencapai hingga 53%.
Artinya, terang Singgih, ekonomi DIY juga mulai menggeliat meskipun tetap mewaspadai penyebaran virus corona karena kerumunan.
“Kita harus syukuri, tapi juga perlu waspada karena semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta,” tutupnya.
“Dari total wisatawan ini warga DIY masih mendominasi, disusul Jateng, Jatim, Jabar dan DKI Jakarta,” tutup Kepala Dinas Pariwisata Singgih. (adam)