PALEMBANG, fornews.co – Pengalaman Herman Deru yang berhasil memimpin Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, yang merupakan kabupaten pemekaran, menjadi rujukan bagi Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Asgianto, untuk belajar lebih banyak.
Belum lagi, Herman Deru saat ini tengah memimpin Provinsi Sumsel untuk kedua kalinya, pasca-terpilih pada Pilkada Gubernur Sumsel 2024, yang berpasangan dengan Cik Ujang.
Asgianto yang terpilih menjadi Bupati PALI pada Pilkada PALI 2024 lalu, dihadapkan dengan banyak tantangan memimpin kabupaten pemekaran yang masih berusia 13 tahun.
“Tidak hanya anggaran. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pun, di Kabupaten PALI masih sangat kekurangan. Makanya saat ini hampir separuh dari kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mesti mengemban dua jabatan sekaligus,” ujar Asgianto, saat audensi dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru, terkait sinergi program pembangunan Pemprov Sumsel dan Pemkab PALI, di ruang rapat Gubernur, Senin (17/3/2025).
Sementara, Herman Deru berbagi pengalaman kepada Asgianto, bagaimana menata dan membangun Kabupaten PALI lebih sukses lagi.Hal paling utama yang dilakukan saat menjabat Bupati OKU Timur, salah satunya membangun perkantoran dan dinas-dinas.
“Hal itu penting, karena kantor bupati merupakan etalase paling depan bagi suatu daerah. Bagaimana investor, tamu dari luar mau percaya kalau kantor Bupatinya tidak memadai,” ungkap dia.
“Makanya saat itu saya bangun itu dulu, selain juga membangun Puskesmas, dan sekolah serta jalan dan jembatan,” imbuh dia.
Berikutnya, jelas Herman Deru, untuk kantor dinas-dinas juga dibangun pada lahan-lahan yang ada, dengan budget terbatas namun siap di upgrade. Hal itu untuk menghindari penyewaan gedung.yang terlalu lama.
“Dulu dinas itu saya bangun seperti SD Inpres. Petak-petak begitu. Nanti lambat laun dinas-dinas itu bisa berkembang sendiri. Tapi itu tadi, dari awal, lahan dan bangunan memang disiapkan agar bisa saat di upgrade,” jelas dia.
Herman Deru menerangkan, bahwa penyediaan infrastruktur dasar selain kantor, yakni rumah sakit, pasar dan lainnya, mutlak harus dilakukan dan harus terus diupayakan.
“Pertajam pelayanan dasar. Itu harus ada. Setiap tahun kita tahu harus fokus apa. Sebab, masyarakat menunggu angan-angan saat kabupaten dimekarkan jangan kita kecewakan,” tandas dia. (aha)