PALEMBANG, fornews.co – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia Indonesia Coal Mining Association (APBI-ICMA) melakukan lobi-lobi ke Pemprov Sumsel terkait dibukanya jalur logistik batubara darat dan perairan dengan durasi yang lebih lama, demi menunjang perekonomian daerah.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) APBI-ICMA Haryanto Damanik saat diterima dan beraudiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, di ruang Tamu Gubernur Sumsel, Selasa (8/10/2024).
Menurut Haryanto, pihaknya meminta dukungan dari Pemprov Sumsel terkait usulan dalam penambahan waktu perizinan akses jalur logistik kapal pengangkut batubara di sungai maupun darat dari hanya 12 jam menjadi 24 jam.
“Cadangan batubara Sumsel mencapai Rp8,5 Miliar ton, sehingga perusahaan batubara sangat berkontribusi di Provinsi Sumsel termasuk pemerintah kabupaten/kota,” ujar dia mengklaim.
Haryanto menambahkan, bahwa keanggotaan APBI-ICMA terdiri dari 161 anggota yang 96 diantaranya adalah perusahaan batubara, sisanya anggota pendukung berupa kontraktor, konsultan pertambangan, shipping company, dan lawyers.
Sementara menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi mengatakan, pihaknya menerima apa yang diutarakan pengurus APBH-ICMA. Hanya saja, Elen mengingatkan, agar pihak asosiasi melakukan kajian keamanan (safety), kelayakan infrastruktur jalur darat dan air, yang akan dilewati oleh angkutan batubara sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Prinsipnya saya bisa mendukung usulan tata laksana jalur logistik kapal pengangkut batubara. Namun hal ini harus memiliki aspek safety dan dapat memberikan kebermanfaatan bagi sekitar,” ujar dia.
Elen menilai, aspek safety atau keamanan merupakan hal yang mutlak untuk mengantisipasi potensi terjadinya kerugian bagi pemda dan masyarakat karena kecelakaan (fatality), kerugian dan kerusakan infrastruktur.
“Kita jadikan pelajaran berbagai insiden kecelakaan kerja yang sebelumnya pernah terjadi, karena disebabkan oleh standar keamanan yang tidak baik,” tegas dia.(aha)