JAKARTA, fornews.co – Presiden Joko Widodo hari ini melantik Hartono Prawiraatmadja sebagai Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Mangrove. Pelantikan ini sekaligus menandai perpanjangan masa bakti Badan Restorasi Gambut (BRG) dan penambahan tugasnya.
Hartono sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris BRG. Beliau adalah birokrat karier di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelum bergabung di BRG. Dilahirkan di Ngawi, Jawa Timur, 58 tahun yang lalu, ia pernah mengurus rehabilitasi hutan dan lahan dan pengelolaan konservasi di Indonesia.
“Di beberapa lokasi, ekosistem gambut terhubung dengan mangrove sehingga perlindungan mangrove itu sekaligus melindungi ekosistem gambut juga,” ujar Hartono dalam siaran resmi yang diterima fornews.co, Rabu (23/12).
Hartono menambahkan, BRGM siap bersinergi dengan Kementerian terkait dan Pemda, serta para pihak lain, utamanya masyarakat yang selama ini sudah menunjukkan kesadaran yang makin baik.
Dalam tugas baru BRGM ini, lanjutnya, upaya percepatan dilakukan pada 1,2 juta hektare ekosistem gambut dan 600 ribu hektare mangrove. Selain pada 7 provinsi yang sudah jadi target restorasi gambut, BRGM juga akan bekerja pada 6 provinsi baru, khususnya untuk mangrove. Keenamnya adalah Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Barat.
Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG RI, Myrna Safitri menjelaskan, BRG yang dibentuk dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016, mempunyai tugas mengkoordinasi dan memfasilitasi restorasi gambut di 7 provinsi, yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Tugas diemban sejak 6 Januari 2016 hingga 31 Desember 2020.
Pada kurun waktu itu, BRG telah menyelesaikan upaya awal pembasahan ekosistem gambut seluas 835.288 hektare di luar konsesi atau 94% dari target. Adapun supervisi/asistensi teknis juga telah dilakukan untuk 186 perusahaan perkebunan dengan luas wilayah yang masuk target restorasi 538.439 hektare atau 96,89% dari target.
Lalu, dilakukan pendampingan dan penguatan kelembagaan pada 640 Desa Peduli Gambut dengan luas lahan gambut di desa itu 4,6 juta hektare atau 1,4 juta hektare masuk ke dalam target restorasi gambut. Kegiatan revitalisasi ekonomi yang melibatkan 2.295 kelompok masyarakat (Pokmas) dengan sekitar 118.576 orang yang terlibat dalam kegiatan padat karya.
Dilakukan pula berbagai upaya lain terkait pemanfaatan sains dan teknologi dalam pemantauan sebagai upaya percepatan restorasi gambut yang perlu dilanjutkan. Salah satu pertimbangannya adalah karena Pemerintah telah menetapkan kebijakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan secara permanen termasuk di areal gambut.
“Di samping itu, Pemerintah juga telah menetapkan kebijakan pemulihan mangrove melalui rehabilitasi. Diperlukan percepatan implementasi pelaksanaannya sehingga BRG diberikan tambahan tugas untuk ini. Presiden pun memutuskan BRG menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove,” katanya.
Terpisah, Nazir Foead selaku Kepala BRG 2016-2020 menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan ini. “Saya percaya Pak Hartono sudah sangat berpengalaman mengurus lembaga ini karena kami sama-sama merintis BRG dari awal. Mari kita dukung kerja BRGM ke depan,” ucap Nazir. (yas)