PALEMBANG, fornews.co – Tangkapan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel berupa narkoba jenis sabu seberat 115 Kg kemarin punya kualitas yang bagus dan berasal dari tiga negara.
Menurut Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi, sabu itu berasal dari golden tree angle yakni Laos, Myanmar dan Thailand. Karena, setelah dilakukan cek Labfor Polda memang cukup bagus dan benar sabu.
“Artinya barang ini cukup bagus. Barang ini berasal dari Golden Tree Angle yakni Laos, Myanmar dan Thailand,” kata dia, saat gelar perkara, Senin (30/1/2023).
Kemudian, ungkap Djoko, karena dalamnya ada lambang hologram bergambar Naga dan Diamond bertuliskan excellent, jadi bisa dipastikan jaringan ini melibatkan jaringan internasional.
“Informasinya barang ini produksi pabrikannya di Myanmar. Memang Myanmar, Thailand, dan Laos Utara ini daerah tempat mereka memproduksi dan daerah yang sulit di jangkau oleh aparat keamanan negara setempat, maupun gabungan sehingga leluasa memproduksi,” ungkap dia.
Djoko menjelaskan, sabu itu didistribusikan dari Aceh lewat Pekan Baru, Dumai, lalu ke Palembang. Dari informasi yang didapat melalui pengembangan intelijen IT, bahwa akan ada distribusi sabu berasal dari Aceh melalui Pekan Baru, Dumai, lalu langsung dilakukan pengecekan dilapangan.
“Ternyata terjadi transaksi penyerahan Sabu seberat 115 kilogram (kg) ke wilayah Palembang, Sumsel,” jelas dia.
Djoko mengatakan, tersangka Nurhasan (47) yang tercatat warga Jalan Supratman, Sukajaya, Palembang itu menggunakan transaksi darat, dan menempatkan barang tersebut dalam bagasi belakang mobil Avanza.
“Saat penangkapan mobil tersebut dikemudikan oleh Nurhasan. Awalnya barang dan kendaraan ini diantar oleh kurir dari Pekan Baru Dumai, langsung diserahkan kepada tersangka di Palembang dengan tidak berganti mobil, langsung diserahkan kuncinya,” kata dia.
Tersangka ini, bukanlah kurir namun lebih sebagai pengendali dan distributor wilayah Sumsel. Barang ini terindikasi didistribusikan ke wilayah Pali, Musi Banyuasin (Muba), OKI, dan Lampung atau MLM.
“Untuk pengembangan berikutnya jaringan – jaringan ini bekerjasama stakeholder lainnya seperti kepolisian, Bea Cukai, BNN Pusat, Mabes Polri, untuk mengembangkan jaringan lebih besar lagi,” tandas dia. (aha)