PALEMBANG, fornews.co – Tim sepatu roda Chinese Taipei sukses menyapu medali emas di nomor balap 20 kilometer putra dan putri. Raihan itu masih ditambah satu medali perunggu di nomor putri.
Pesepatu roda Chinese Taipei mampu mengatasi saingan kuat mereka seperti atlet China dan Korea Selatan. Hal ini bukan merupakan produk instan, akan tetapi berkat latihan jangka panjang dan berkesinambungan.
“Sangat senang pastinya kami bisa mendapat dua medali emas plus satu perunggu di sepatu roda ini. Ini kemajuan yang sangat pesat bagi atlet saya yang terus berlatih dan dipersiapkan sejak lima tahun lalu,” ujar Pelatih Tim Sepatu Roda Chinese Taipei, Lin Yunghsiang, pada press conference di media center Jakabaring Roller Sport, Jumat (31/08) sore.
Menurut Lin, dalam latihan secara bertahap para atlet digembleng untuk menguasai teknik dan stamina. Sebab kedua hal itu sama pentingnya dalam turun di nomor balapan sepatu roda.
“Tidak bisa selalu berlatih teknik terus tanpa membentuk stamina yang tangguh. Sebab memang harus saling mendukung antara teknik dengan stamina. Jadinya ya fifty fifty,” katanya.
Sementara itu, peraih medali emas sepatu roda balapan 20 kilometer putri Li Mengchu merasa sangat senang bisa menjadi yang terbaik. Li mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya seperti pelatih, keluarga, dokter yang merawat saat latihan dan pertandingan.
“Terima kasih juga buat Indonesia atas keramahannya. Medali emas ini sesuai dengan target. Senang sekali pastinya meski tidak mudah, karena lawan juga kuat seperti China, Korea Selatan,” tutur gadis 22 tahun ini.
Li sendiri menilai atlet Indonesia memiliki potensi yang bagus. Peningkatan kemampuan atlet Indonesia sangat signifikan. “Di lomba tadi, atlet Indonesia sempat memberikan tekanan bagi kami. Bahkan saya sempat berpikir Indonesia berpotensi menjadi tambahan pesaing di balapan sepatu roda,” ucap Li.
Sementara itu, peraih medali emas sepatu roda nomor balapan 20 kilometer putra, Chao Tsucheng menerangkan, untuk Asian Games ini persiapan yang dilakukannya hampir satu tahun. Sehingga hasil yang didapatnya ini cukup memuaskan.
“Saya merasa persiapan belum terlalu maksimal, tapi saya senang hasilnya berbuah medali emas,” kata Chao.
Meski saat berlomba cuaca Palembang sangat terik sehingga berpengaruh terhadap stamina para atlet, namun Chao tak menganggapnya sebagai hambatan. Menurutnya cuaca di Palembang hampir mirip dengan Taiwan.
“Di luar itu, Indonesia punya venue dan fasilitas olahraga sepatu roda yang sangat baik dan mendukung seperti di Jakabaring ini. Kemampuan atletnya juga sangat baik. Saya yakin atlet sepatu roda Indonesia akan lebih baik kedepan,” tukasnya. (ije)