JAKARTA, fornews.co – Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri menahan aktor di balik pengaturan skor Liga 2 2018, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan sejak Rabu (20/12/2023) pagi.
Tiga aktor intelektual tersebut yakni Vigit Waluyo (VW), Dewanto Rahadmoyo Nugroho (DRN), dan Kartiko Mustikaningtyas (KM). Sari hasil tersebut, sejak Rabu (13/12/2023) pekan lalu, Satgas Antimafia Bola Polritelah menetapkan 8 tersangka atas tuduhan match fixing di dunia sepakbola Indonesia Liga 2 2018.
Kepala Satgas Anti Mafia Bola, Irjen Asep Edi Suheri menyampaikan, kedelapan tersangka itu terdiri empat wasit masing-masing dengan inisial K, RP, AS, dan R.
“Kemudian, satu asisten manajer klub berinisial DRN, satu LO wasit berinisial KM dan seorang kurir berinisial GAS yang masih berstatus DPO (daftar pencarian orang). Satu (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri,” ujar dia, saat konferensi pers Satgas Anti Mafia Bola dan penandatangan nota kesepahaman Satgas Anti Mafia Bola oleh Polri dan PSSI di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Sementara, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan, pihaknya pernah menyampaikan bahwa PSSI tidak main-main dan sudah berkomitmen dengan Polri.
“Kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu. Jika ingin sepakbola kita bersih. Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepakbola kita,” tegas dia.
Erick mengungkapkan, tindakan penegakan dan penerapan hukum bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepakbola Indonesia ini membuat efek jera, sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola sangat serius.
“Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati. Sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing,” tandas dia. (kaf)