JAKARTA, fornews.co – Belum mendapat kepastian pembayaran haknya dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sriwijaya FC mengadukan hal ini ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Manajemen Sriwijaya FC telah melayangkan surat elektronik pada Jumat (07/02) untuk bertemu dengan pimpinan BOPI.
Surat bernomor 24/SFC/II/2020 itu ditandatangani Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid. Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin berharap pertemuan ini bisa menjadi jalan mendapatkan kepastian pembayaran utang PT LIB ke Sriwijaya FC.
“Kami berharap ada sikap tegas dari BOPI yang merupakan perwakilan Pemerintah untuk mengurus olahraga profesional,” ujar HZ.
Sebagaimana diketahui, utang PT LIB kepada Sriwijaya FC terjadi pada musim 2018. Saat itu, Sriwijaya FC masih berkompetisi di Liga 1. Oleh PT LIB, peserta Liga 1 2018 mendapatkan subsidi kompetisi Rp5 miliar dan pengembangan program Elite Pro Academy Rp2,5 miliar. Total dana yang harusnya didapatkan klub dari operator kompetisi tersebut sebesar Rp7,5 miliar.
PT LIB pun membayar sejumlah dana tersebut dengan mencicil dan kini kewajiban yang belum dipenuhi kepada Sriwijaya FC menyisakan Rp3,6 Miliar. Manajemen Sriwijaya FC sudah beberapa kali menagih haknya tersebut. Terakhir surat tagihan dilayangkan pada 27 Januari 2020. Namun sampai sekarang belum ada kepastian waktu pembayaran. Sementara manajemen harus terus menghidupi klub yang saat ini memasuki fase persiapan jelang Liga 2 2020.
“Hanya BOPI menjadi tumpuan kami dalam menyelesaikan masalah ini. Saya berharap pertemuan nanti bisa menghasilkan solusi terbaik bagi kami. Sebab, jika klub bermasalah dengan tunggakan gaji bisa terancam tidak bisa berkompetisi. Bahkan bisa-bisa berurusan dengan pengadilan. Sementara bagaimana dengan PT LIB yang memiliki utang kepada klub,” katanya. (ije)