PALEMBANG, fornews.co – Tim sepak takraw Indonesia nomor quadrant putri gagal melaju ke final usai dikalahkan Vietnam, 1-2 (20-22, 21-15, 19-21) pada semi final di GOR Ranau Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Jumat (31/8). Dengan demikian, tim putri memastikan satu tambahan medali perunggu lagi untuk kontingen Indonesia.
Usai pertandingan yang berlangsung alot tersebut, pesepak takraw Florensia Cristy, mengaku legowo menerima kenyataan ini. Menurut dia, kalah menang dalam sebuah pertandingan sudah biasa dan mereka sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan pertandingan hari ini.
“Apa yang dilakukan di latihan saya rasa sudah keluar semua pada saat pertandingan. Semua orang tentunya ingin hasil yang terbaik, tapi tahu sendiri kan hasilnya. Mungkin nanti akan ada evaluasi dari pelatih,” ungkap Florensia.
Sebenarnya, kata Florensia, head to head mereka dengan Vietnam cukup berimbang. Namun dia mengakui kalau mereka kurang dalam mengikuti kompetisi. “Kita sering ketemu dan saling mengalahkan, kadang kita ngalahin dia, kadang dia ngalahin kita. Tapi apa pun itu, inilah hasil yang harus kita terima. Kalau saya pribadi, targetnya ya pinginnya masuk final, dan kita sudah berusaha,” tuturnya.
Sementara itu, pelatih Asry Syam mengatakan, kekalahan anak asuhnya dari Vietnam karena faktor keberuntungan saja yang belum berpihak kepada Indonesia. Jika melihat dari hasil pertandingan, skor kekalahan anak asuhnya tidak terpaut jauh.
“Dari segi skor sangat ketat dan hanya selisih satu kita dikalahkan Vietnam, saya pikir itu sebuah pelajaran buat kita. Defence yang perlu dibenahi, mereka (Vietnam) membaca sesuatu hal yang kira-kira bisa diterobos dan itu dilakukan tadi, terutama bola-bola pelan,” kata Asry Syam saat memberikan keterangan pers.
Dikatakan Asry, tim putri selama ini selalu diadu tanding dengan tim-tim putra sehingga terbiasa dengan servis-servis keras. Akibat kebiasaan itu, ketika Florensia dan kawan-kawan dihadapkan dengan Vietnam yang servisnya lemah bahkan sangat lemah, di situlah anak asuhnya agak kewalahan.
“Tapi tadi pun ada perlawanan di set ke-dua, dan set ke-tiga kita terus melakukan perlawanan dan bisa mengejar ketertinggalan. Tapi, ya, dewi fortuna belum berpihak,” tuturnya.
Sebagai evaluasi, Asry mengatakan, atlet Indonesia ke depan harus lebih banyak mengikuti kompetisi. Sebab, Vietnam sendiri menurutnya selalu mengikuti latihan dan kompetisi di Thailand.
“Kalau kita trainingnya di Indonesia, jadi kalau pengamatan saya, evaluasi kita lebih kepada pematangan atlet dan itu harus banyak mengikuti kompetisi, jangan cuma latihan-latihan terus tapi kurang dalam kompetisi,” tandasnya.
Pada laga final besok, Vietnam akan menantang Thailand yang sukses menaklukkan perlawan Laos dengan skor, 2-0 (21-17, 25-24).(bas)