PALEMBANG, fornews.co – Adanya efisiensi dari pemerintah pusat membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) mengalami pengurangan anggaran sebesar Rp109 miliar.
Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp80 miliar diantaranya untuk pembangunan jalan seperti ruas jalan di Tulung Selapan dan Pedamaran.
Hal itu diutarakan Bupati OKI, Muchendi Mahzareki, saat memaparkan program penanganan infrastruktur di kabupaten OKI melalui usulan Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) Sumsel tahun anggaran 2025 di hadapan Gubernur Sumsel, Herman Deru dan Wakil Gubernur Cik Ujang, di ruang rapat Gubernur, Rabu (9/4/2025).
Tak hanya itu, Muchendi juga menyampaikan daftar usulan BKBK di hadapan Gubernur, yakni terdapat 10 ruas jalan yang diusulkan pembangunannya dengan volume 43,50 kilometer (Km), dengan harapan bisa meningkatkan PAD Kabupaten OKI.
“Kemudian pembangunan riverfront Kota Kayu Agung, sebagai pertahanan budaya, juga sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau). Revitalisasi gedung Dekranasda. Revitalisasi RMU Tebing Suluh dan revitalisasi gedung kesenian,” ujar dia.
Sementara, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, bahwa dana Bantuan Gubernur Bersifat Khusus (Bangubsus) ini peruntukannya hanya untuk pembangunan infrastruktur.
“Namun perlu dipahami, meski untuk pembangunan infrastruktur, tidak hanya terbatas untuk pembangunan jalan dan jembatan saja, tapi bisa digunakan untuk revitalisasi RS atau revitalisasi Puskesmas,” ungkap dia.
Herman Deru menjelaskan, bahwa ada 3 aspek terkait usulan BKBK ini, yakni hasil tinjauan bupati dan OPD, usulan dari DPRD, serta usulan langsung dari masyarakat di lapangan (bersifat spontanitas).
“Aspek yang membuat tim verifikasi mengusulkan usulan Bangubsus ini kepada Gubernur bersifat program super prioritas, seperti pembangunan infrastruktur juga program (janji) kepala daerah terpilih yang selaras dengan RPJMD-nya Gubernur,” jelas dia.
Herman Deru menerangkan, selanjutnya program prioritas yakni, pemenuhan kebutuhan yang tidak terjangkau APBD kabupaten, atau bupati mempunyai program unggulan yang layak dibantu dan program reguler.
“Secara pribadi, saya punya tanggung jawab moral terhadap pembangunan di OKI, yakni pembangunan jalan di jalur Pampangan, kemudian jalur yang berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur. Ini harus menjadi perhatian semua jangan sampai ada ketimpangan,” terang dia.
Tak hanya itu, Herman Deru menargetkan agar Kabupaten OKI harus ada Rumah Sakit Pratama, bahkan Puskesmas yang bisa melayani rawat inap. Terlepas dari itu, memang dibutuhkan konektivitas dan sinyal komunikasi yang sangat penting.
“Hasil kunker saya ke OKI, banyak tiang listrik yang belum ada setrum (kabelnya) seperti di dekat daerah Gajah Mati. Oleh sebab itu, saya sudah minta PLN agar ada aliran listrik untuk masyarakat,” tandas dia. (aha)