YOGYA, fornews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal meluncurkan tiga prangko sejarah perjalanan Yogyakarta menjadi “kota seribu satu“ julukan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti S.Sos., M.M., menyebut ketiga prangko yang akan diluncurkan itu bergambar Teras Malioboro, Ketandan dan Ngejaman.
“Ketiga prangko tersebut masing-masing memiliki simbol dan penggambaran yang berninamika,” ungkapnya, Rabu.
Yetti mengatakan masing-masing desain prangko dengan tiga prespektif nantinya akan melibatkan Astuti Kusumo salah satu pelukis perempuan asal Yogya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta memaparkan Malioboro menjadi simbol bermakna dan penanda, peradaban serta perkembangan Kota Jogja dari berbagai perspektif.
Ngejaman, sambungnya, menggambarkan Malioboro sebagai tempat berkumpul dan pertemuan dengan Teras Malioboro yang berdinamika.
“Sementara, Ketandan menjadi simbol pluralisme,” papar Yetti pada Pembukaan Pameran Linimasa Prangko Yogyakarta di Hotel Phoenix pada Selasa, 6 Juni 2023.
Prangko yang juga disebut filateli itu menurut Penjabat Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, sekaligus menjadi media promosi yang efektif.
“Prangko merupakan media promosi yang efektif dan ini bertepatan juga dengan HUT Pemkot yang ke-76,” ujarnya.
Menurut Wali Kota hal tersebut menjadi momentum yang baik untuk bersama-sama membawa Malioboro mendunia.
Selain itu, kata Wali Kota, prangko tidak hanya digunakan untuk berkirim surat tapi juga koleksi yang akan melengkapi seri prangko di dunia.
Setelah sukses peluncuran tiga prangko Pemerintah setempat akan kembali mengangkat Yogya melalui beberapa destinasi wisata seperti Tugu Yogya dan Kota Baru melalui media selain prangko.
“Karena prangko punya daya tarik tersendiri bagi para kolektor di Indonesia bahkan dunia,” pungkasnya. (adam)
Copyright © 2023 fornews.co. All rights reserved.