YOGYAKARTA, fornews.co—Penataan lingkungan kawasan kumuh di bantaran sungai Code terus dilakukan. Penataan ratusan hektare kawasan kumuh di Kota Yogyakarta ditargetkan selesai dalam tiga tahun.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyebut 114 hektare kawasan kumuh di Yogyakarta belum ditangani yang sebelumnya tersisa 70 hektare.
“Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen menyelesaikan penataan kawasan pemukiman kumuh perkotaan secara bertahap,” kata Wakil Wali Kota Yogya.
Penataan kawasan kumuh itu dimulai dari pembuatan jalan lingkungan dan pagar pembatas, penguatan talut sungai, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah tangga, saluran drainase dan penerangan jalan.
Penataan kawasan pemukiman kumuh di bantaran sungai Code itu menyasar wilayah Kelurahan Terban, Gowongan, dan Wirogunan.
Agar pembangunan jalan lingkungan berjalan lancar, sebagian rumah milik warga yang terkena pembangunan jalan dimundurkan beerapa meter, namun posisinya tetap menghadap ke sungai.
Rumah warga yang dimundurkan, yakni Kelurahan Jogoyudan Gowongan sebanyak 38 rumah warga, Terban 9 rumah warga, dan 2 rumah warga di Kelurahan Wirogunan.
Penataan kawasan pemukiman kumuh itu menggunakan dana APBN senilai Rp 13,9 miliar.
Pemerintah kota setempat mengalokasikan dana Rp 1,1 miliar untuk penanganan rumah terdampak senilai Rp 985 juta dan pembersihan penyiapan lahan senilai Rp 200 juta.
“Pada tahun ini penataan kawasan kumuh menyasar pemukiman di bantaran sungai Code menggunakan dana APBN lewat program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).”
Penataan itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi di pemukiman kumuh Jogoyudan Gowongan di bantaran sungai Code.
“Penataan ini untuk mengembangkan kawasan yang sehat sehingga potensinya bisa dikembangkan dan prokdutivitas warga meningkat.”
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat bantaran sungai Code di tiga kelurahan yang mendukung penataan pemukiman menjadi bersih dan sehat.
“Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kami untuk menyelesaikan penataan kawasan kumuh di Kota Yogyakarta. Kami berharap setiap tahun ada penataan. Mudah-mudahan tiga tahun lagi bisa selesai,” kata Wakil Wali Kota Yogya, Heroe Poerwadi. (adam)