PALEMBANG, fornews.co – Para penghafal Al-Quran di Rumah Tahfidz se-Sumsel, akan kembali menggelar Jambore dengan mengusung tema “Ustadz dan Ustadzah Ngebolang”. Acara ini akan berlangsung 19-21 Juli 2019 di Pondok Pesantren Kiai Marogan Jalan Zen Yunus Talang Betutu Palembang.
Pendiri Rumah Tahfidz Sumsel, Ustadz H Ahmad Fauzan SSos mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema “Ustadz dan Ustadzah Ngebolang”. Hal ini untuk membuka kesempatan bagi para pengajar berinteraksi dengan alam sekaligus bersosialisasi dengan masyarakat setempat.
“Konsep Jambore tahun ini lebih mengedepankan pada tadabur alam, guna menumbuhkan kesadaran kepedulian terhadap pentingnya pelestarian dan belajar dari alam yang merupakan karunia Allah SWT,” kata Pembina Yayasan Ponpes Tahfidz Kiai Marogan Palembang, ini dalam siaran persnya, Minggu (23/06).
Ia juga menambahkan, Jambore ini juga untuk melatih kemandirian dan keberanian mental dan spiritual ustadz dan ustadzah Rumah Tahfidz dengan tinggal di alam terbuka bersama masyarakat.
“Hal yang tidak kalah pentingnya, Jambore ini untuk merekatkan ikatan bathin sesama ustadz dan ustadzah Rumah Tahfidz juga memperkuat jaringan kelembagaan antar Rumah Tahfidz di Sumsel,” imbuhnya.
Sementara, (Ustadz) Hoiril Amin SQ, Pembina Rumah Tahfidz Al Husni (Yayasan Kaffah Al-Mundzirin) Palembang menyebutkan, kegiatan Jambore sebelumnya sudah digelar di Pagaralam (2013), Bangka (2014), Palembang (2018).
Terhadap pembentukan mentalitas bagi santri dan pembinanya, menurut Yayan, baik santri maupun para pembina diharapkan dapat memiliki kemampuan membangun kemandirian secara tarbawi (pendidikan), iqtishadi (ekonomi) maupun ijtima’i (kemasyarakatan).
“Para pimpinan dan pengelola lembaga Rumah Tahfidz atau pesantren Tahfidz Al-Qur’an, dapat bekerjasama dalam meningkatkan potensi para penghafal Al-Qur’an. Tujuannya, untuk membangun tiga kemandirian tersebut (tarbawi, iqtishadi maupun ijtima’I),” ujarnya.
Sementara itu, Iyan Royani, Ketua Panitia menjelaskan Jambore kali ini akan melibatkan santri dan ustadz/dzah dari puluhan Rumah Tahfidz di Sumsel. Target peserta 600 santri ditambah ustadz dan ustadzahnya.
“Peserta Jambore ini akan mengundang ratusan santri dari Rumah Tahfidz se-Sumsel, yang terdiri 50 Rumah Tahfidz. Target pesertanya 600 santri, terdiri dari 500 hafidz qur’an dan 100 guru hafidz atau pendamping,” terangnya.
Lanjutnya, agenda dalam Jambore ada tiga kegiatan utama yaitu, olahraga (outbound dan perlombaan), safari dakwah ke warga sekitar dan masjid, dan training motivasi dan sharing antar Rumah Tahfidz.
Pada kegiatan ini, Iyan menyatakan akan mengundang dari berbagai instansi, baik secara pribadi dan lembaga. Diantaranya, Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel, Pangadam II Sriwijaya, Walikota, MUI Sumsel, PW NU Sumsel, Kemenag Sumsel, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel, dan sejumlah tokoh lainnya di Sumsel. (ars)