SURABAYA, fornews.co – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur, menilai, pemberitaan dan informasi bohong atau hoaks di tengah masyarakat kerap merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, informasi hoaks dapat memicu social distrust atau tidak percaya satu sama lain.
“Informasi yang tidak akurat adalah sampah dan racun yang membuat krisis pada masyarakat, dan mempercepat keruntuhan sosial,” kata Arief Rahman dalam seminar nasional media siber dengan tema ‘Good Journalism vs Hoax di Era Post-Truth’ di Surabaya, Sabtu (18/05).
Menurut Arief, seminar ini merupakan bentuk keprihatinan AMSI Jawa Timur terhadap berita dan informasi bohong yang begitu marak beredar di tengah masyarakat.
“Konsumsi berita bohong, sama saja memberi racun ganas pada masyarakat yang akan melumpuhkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Berita dan informasi hoaks yang disajikan pihak-pihak tidak bertanggungjawab dan lebih mengedepankan kepentingan kelompok maupun golongan, telah merusak kerukunan sosial di tengah-tengah masyarakat.
“Masyarakat terbelah, kerukunan rusak, saling curiga. Ini memicu social distrust, menghancurkan modal sosial sebagai perekat bangsa,” tegas Arief.
Untuk itu AMSI Jatim, imbuh Arief, fokus menjadikan media siber sebagai pelopor penyedia informasi, konten yang sehat, berita akurat serta terverifikasi.
“Tugas dan fungsi AMSI menjadikan media siber yag baik dan menyajikan berita yang sehat, akurat serta bermanfaat mengedukasi masyarakat,” tukasnya.(bas)