SEKAYU, fornews.co-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) akan membagikan 1.036 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin perahu nelayan.
Bupati Muba, Dodi Reza Alex menegaskan, kepada Dinas Perikanan dan stakeholder terkait agar benar-benar mengawasi penyaluran distribusi konversi untuk nelayan tersebut.
“Saya tegaskan tidak ada pungutan apapun dalam penyalurannya nanti, karena ini murni bantuan untuk meringankan beban nelayan terlebih di tengah wabah COVID-19,” tegas dia, Rabu (14/10).
Dodi menyampaikan, bantuan ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi para nelayan di Muba.
“Dengan konversi ke BBG ini nantinya nelayan Muba dapat lebih hemat dan mudah mendapatkan bahan bakar,” kata dia, seraya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kementerian ESDM dan support total dari Pimpinan Komisi VII DPR RI Alex Noerdin.
“Semoga ini jadi ladang amal dan ibadah bagi kita guna meringankan beban para nelayan di tengah wabah COVID-19,” tukas dia.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perikanan, Hendra Tris Tomy menuturkan, rencananya paket dari Kementerian ESDM yang baru tiba di Sekayu hari ini tersebut, akan dibagikan Kamis (15/10) besok, ke para nelayan yang sebelumnya telah terdata dan diverifikasi, serta dinyatakan layak untuk mendapatkan bantuan.
“Jadwalnya besok (Kamis) diserahkan kepada para nelayan yang telah lulus verifikasi. Seluruh alatnya sebanyak 1.036 paket sudah tiba dan saat ini sedang dirakit,” ujar dia, Rabu (14/10).
Tomy mengungkapkan, bantuan itu akan diserahkan langsung oleh Pimpinan Komisi VII DPR RI Bidang Energi, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup, Alex Noerdin, dan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso, serta Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.
“Ada dua titik penyerahan, titik pertama di Dermaga Sekayu untuk 765 nelayan dan titik kedua di Kecamatan Sanga Desa untuk 271 nelayan. Penyerahannya bertahap, karena setiap hari pekerja hanya mampu merakit converter maksimal 50 unit,” ungkap dia.
Tomy menerangkan, paket konversi varian I yang diterima ini terdiri dari mesin perahu yang memiliki kapasitas 5 hp sampai dengan 7,5 hp. Nelayan penerima bantuan yang telah lulus verifikasi, memiliki kartu nelayan yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), memiliki perahu bermesin, dan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.
“Paket konversi BBM ke BBG yang diberikan kepada nelayan berupa satu unit mesin kapal, satu set konverter kit kapal penangkap ikan dan pemasangannya terdiri atas pipa penyaluran regulator, pencampur (mixer), tabung LGG 3 Kg dan alat pendukung lainnya,” terang dia.
Dengan konversi ini, dipastikan adanya penghematan anggaran yang dikeluarkan nelayanan. Dengan hitungan, jika menggunakan bahan bakar bensin harga jual Rp6.500 per liter estimasi penggunaan 5 liter perhari, maka setiap bulannya anggaran yang dikeluarkan nelayan sebanyak Rp975.000.
“Sedangkan jika menggunakan LPG dengan harga Rp18.000 per 3 Kg estimasi kebutuhan 1,2 Kg per hari, maka anggaran perbulan yang dikeluarkan sebesar Rp240.000. Dengan begitu, nelayan dapat menghemat Rp735.000 setiap bulannya,” tandas dia. (aha)