SEKAYU, fornews.co-Masuk bulan Agustus yang bersamaan musim kemarau, Danau Siarak yang berlokasi di Desa Tanah Abang, Kecamatan Batang Hari Leko, Muba, dalam keadaan dangkal.
Nah, seperti biasa dan sudah menjadi tradisi, ketika Danau Siarak dalam kondisi dangkal, masyarakat sekitar memanfaatkan waktu untuk Bekarang atau menangkap ikan bersama-sama, dengan menggunakan tangan dan alat penangkap ikan berupa tangkul.
Sabtu (11/08) pagi sekitar pukul 06.00WIB, wang (masyarakat) Tanah Abang mulai berbondong-bondong berkumpul di bibir Danau Siarak. Bukan hanya penduduk setempat, para tokoh masyarakat pun tak ingin ketinggalan ikut Bekarang. Mulai dari Wakil Bupati Muba, Beni Hernedy, hingga jajaranya Kaban Kesbangpol, Kadis Perikanan, Camat Batang Hari Leko dan Kepala Desa Tanah Abang.
Bisa ditebak, setelah masyarakat berkumpul di Danau Siarak, suara riuh saling adu cepat berlomba menangkap ikan yang terjebak di perangkap mereka. Begitu juga dengan Wakil Bupati Muba, Beni Hernedy yang ikut nyemplung ke danau dengan membawa tangkulnya.
“Bekarang ini budaya khas, yang membedakan dari daerah lain. Ini sebuah tradisi menangkap ikan menggunakan tangan saat air dalam keadaan surut,” ujar Beni disela-sela bekarang.
Orang nomor dua di Bumi Serasan Sekate itu menjelaskan, tradisi masyarakat Muba yang satu ini harus terus dilestarikan. Karena tidak mungkin, ini bisa menjadi titik awal dalam peningkataan promosi potensi yang ada di Kabupaten Muba.
“Banyak cara yang kita lakukan untuk memperkenalkan potensi Muba di daerah lain, bahkan negara lain, yang salah satunya dengan mempertahankan tradisi bekarang”, tandasnya.
Setelah puas berbaur dengan masyarakat ikut Bekarang, Beni Hernedy melepas ribuan berbagai bibit ikan ke Danau Siarak.(tul)