PALEMBANG, Fornews.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel memastikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Dana Desa dapat tersalurkan pada awal Mei mendatang. Hal ini menyusul intruksi Presiden RI Joko Widodo mengenai pengalihan dana desa untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemic Virus Corona atau COVID-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Sumsel, Yusnin mengatakan saat ini Gubernur Herman Deru telah memerintahkan untuk setiap desa di Kabupaten/Kota di Sumsel untuk segera melakukan pendataan penerima BLT tersebut.
“Saat ini pendataan sedang berjalan dan insyaallah pekan depan telah selesai didata,” katanya, Senin (20/04).
BLT ini merupakan 30 persen dari dana dana desa. Dimana, tahun 2020 ini dana desa di Sumsel sebesar Rp 2,7 triliun untuk 2.853 desa di Sumsel. Artinya, BLT yakni sekitar Rp 1 triliun yang nantinya akan diberikan kepada warga yang kurang mampu di desa yang belum mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta kartu pra kerja.
“Bantuan yang diberikan ini berupa uang yakni sebesar Rp 600 ribu untuk setiap orang yang menerima nya,” terangnya.
Ia mengakui sejauh ini ada beberapa desa yang telah mendapatkan dana desa untuk tahap I. Hanya saja, masih banyak desa yang menerima nya. Sehingga, belum seluruhnya dapat mengalokasikan BLT. Meskipun begitu, dirinya optimis penyaluran BLT ini dapat dilakukan pada awal Mei mendatang.
Dirinya juga mengingatkan agar BLT ini harus disalurkan tepat sasaran terutama ditengah pandemic COVID-19 ini. Jika, masih ditemukan kejanggalan maka tentunya akan diberikan hukuman dan sanksi tegas.
“Negara kita ini negara hukum, jadi tentunya akan dihukum melalui proses hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sejauh ini, ada beberapa desa yang telah menggunakan dana desa sebagai upaya pencegahan COVID-19 seperti pendirian pos, pembuatan tempat isolasi, penyediaan tempat cuci tangan dan lain sebagainya.
Ia berharap semua desa bahu membahu membantu dalam upaya pencegahan COVID-19 di Sumsel khususnya di desa mereka masing-masing. “Saat ini sudah ada sekitar 71.999 orang yang tercatat sebagai relawan desa. Dan ini kami akan dorong terus agar desa yang belum membentuk untuk segera membentuk relawan ini,” singkatnya. (lim)