JAKARTA, fornews.co — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) merilis sejumlah peristiwa bencana yang terjadi di Indonesia kurang dari sepekan.
Kepala pejabat Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., melalui keterangannya, Sabtu, 1 Agustus 2025, melaporkan kejadian bencana di sejumlah wilayah di Indonesia.
Berikut laporan kejadian bencana yang terjadi kurang dari sepekan yang melanda 6 wilayah di Indonesia.
Rabu, 30 Juli 2025, longsor di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, memakan korban dua orang meninggal dunia tertimbun material.
Intensitas hujan yang tinggi mengikis tanah sekitar rumah warga memicu adanya longsor. Dua rumah rusak dikabarkan rusak.
Jum’at, 1 Agustus 2025, longsor di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun, akses jalan utama Desa Padang Capo terputus.
Selain longsor, BPBD Seluma juga mencatat 110 rumah warga di 6 kecamatan terendam banjir hingga 100cm.
Keenam kecamatan tersebut yakni Kampung Melayu, Muara Bangkahulu, Gading Cempaka, Singaran Pati, Selebar, dan Kecamatan Ratu Agung.
Banjir juga merendam 40 pertokoan dan 4 akses jalan.
Jum’at, 1 Agustus 2025, kebakaran hutan di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat di lahan seluas 200hektare.
Api terpantau BPBD setempat memanjang hingga 15km di Nagarai Lubuak Layang, Kecamatan Rao Selatan.
Rabu, 30 Juli 2025, bencana hidrometeorologi kering di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berdampak terhadap pemenuhan air bersih warga.
BPBD setempat berupaya mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari karena intensitas hujan yang rendah di wilayah tersebut.
Kekeringan juga melanda Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, yang berdampak terhadap 315 jiwa di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu.
BPBD setempat segera mendistribusikan 1 tangki air bersih berisi 6.000 liter kepada warga.
Sabtu, 2 Agustus 2025, erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur berdampak terhadap 24 penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali tertunda dan dibatalkan.
BPBD melaporkan erupsi terjadi pada Sabtu dinihari dengan tinggi kolom 18.000 meter dari puncak kawah dengan amplitudo masksimum 47,3mm berdurasi 14 menit 5 detik.
Hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada level IV atau awas.
Atas semua peristiwa bencana tersebut, BPBD mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat, untuk waspada dan siap siaga.
BPBD juga mengingatkan untuk tidak merokok di kawasan mudah terbakar yang berpotensi kebakaran hutan seperti wilayah Aceh, Riau, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
BPBD menyebut wilayah tersebut masih banyak, dan mudah ditemui tanah dengan lapisan atas permukaan yang sangat mudah terbakar.
Wilayah dengan curah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon, bangunan yang tidak kokoh, atau didekatnya.
Bagi yang tinggal di lereng gunung berapi untuk mewaspadai bahaya banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Ikuti selalu informasi dan arahan dari pemerintah setempat apabila diperlukan evakuasi,” tutup Abdul Muhari.

















