PALEMBANG, fornews.co – Cabang olahraga (cabor) baru, Indonesia Beladiri Amatir Mixed Martial Arts (IBA MMA), resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel.
Bergabungnya IBA MMA Sumsel tersebut, setelah Ketua KONI Sumsel, Hendri Zainudin, menyerahkan langsung surat keputusan kepada Ketua Pengprov IBA MMA Sumsel, Mansyur Muchtaridy, dalam Rapat Kerja (Raker) KONI Sumsel di Hotel Swarnadwipa, Rabu (23/12).
Menurut Ketua Pengprov IBA MMA Sumsel, Mansyur Muchtaridy, setelah resmi menjadi anggota KONI Sumsel, tentu pihaknya akan mengenalkan olahraga ini kepada masyarakat dan atlet.
“Untuk masyarakat kita akan memperkenalkan olahraga ini sebagai bagian dari gabungan olahraga dan lifestyle juga hiburan. Kami akan mengadakan pelatihan-pelatihan dasar dasar teknik MMA di pusat pusat perbelanjaan yang ada di Palembang,” ujarnya kepada fornews.co.
Kemudian untuk para atlet, terang Mansyur, pihaknya kami akan mensosialisasikan Teknik- teknik dan aturan pertandingan IBA MMA melalui coaching clinic, penataran pelatih, penataran wasit tingkat provinsi.
“Kita berharap teknik dan aturan yang sudah disosialisasikan dapat diajarkan dan dipraktikkan di perguruan atau camp masing-masing,” terang dia.
Mansyur mengungkapkan, untuk target awal ini pihaknya sesegera mungkin akan melakukan pemassalan dan pemasyarakatan olahraga MMA kepada masyarakat dan penggiat beladiri yang sudah ada di Sumatera Selatan.
“Walau agak terlambat, tapi kami masih berkeinginan bisa menggelar pertandingan eksibisi di Porprov Sumsel pada November 2021 di OKU Raya. Juga membentuk kepengurusan di semua kabupaten/kota di sumsel, yang diharapkan selesai di bulan Maret 2021,” ungkap dia.
Berikutnya untuk sasaran jangka Panjang, jelas Mansyur, kalau dari sisi prestasi tentu ingin menjadi cabor penyumbang medali emas bagi Sumsel di kejuaraan single atau multi event.
“Kalau dari sisi social, kita ingin olahraga ini menjadi alternatif pilihan cabang beladiri masyarakat Sumsel. Karena beladiri ini tekniknya lengkap ada pukulan, tendangan, bantingan, kuncian dan lain-lain,” jelas dia.
IBA MMA ini, urai Mansyur, merupakan olahraga gabungan dari bela diri yang sudah ada, yang pada pertandingannya terbagi tiga nomor, yakni Standing Fighting, Grapling dan Mixed.
Standing Fighting bisa diikuti atlet dari cabang Kick Boxing, Muay Thai, Wushu, Pencak Silat, Karate, Kempo dan lain-lain. Grappling atau permainan bawah, dapat diikuti atlet Gulat, Judo, Brazilian Jiu Jitsu, Sambo dan lain-lain.
“Kalau nomor Mixed tentu gabungan dari Standing Fighting dan Grappling. Atlet dari beladiri apapun harus mengasah bagian-bagian teknik yang belum mereka kuasai. Contoh atlet Kick Boxing perlu mempelajari grappling, sebaliknya atlet gulat perlu mempelajari teknik pukulan dan tendangan,” urai dia.
Mansyur melanjutkan, setelah itu pihaknya akan mengadakan pertandingan-pertandingan antar camp atau antar perguruan beladiri, yang evennya juga di pusat pusat perbelanjaan.
“Kami sudah menjajaki lokasi latihan terbuka di Mall Palembang Icon, tentu ke depan kita akan membuka peluang untuk latihan dan pertandingan di pusat perbelanjaan lain. Harapan kami dengan pertandingan ini, dua tujuan yang akan dicapai, yakni pemasyarakatan dan pemassalan olahraga IBA MMA ke masyarakat, juga menjadi ajang untuk mempraktekkan hasil latihan bagi para atlet,” tandas dia. (aha)