YOGYAKARTA, fornews.co–Kampanye Akbar Pasangan Calon Presiden (Paslon) nomor urut 02 Prabowo-Sandi di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, dihadiri ribuan massa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, Senin (8/4/2019).
Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Prabowo memulai pidatonya dengan sambutan ucapan terima kasih kepada massa pendukungnnya yang telah setia menunggu hingga berjam-jam.
“Terima kasih atas jerih payah saudara-saudara datang dari tempat yang jauh berdiri berjam-jam menunggu saya.”
Dalam kampanyenya di tengah ribuan massa di Kridosono, Prabowo mengatakan semua agama dihormati, dilindungi, termasuk semua suku dan kelompok etnis.


Saat Prabowo menyebut keluarga, keturunan dan cucu-cucu dari Ahmad Muchsin Kamaludin Ningrat keluarga dari Kiai Haji Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, ribuan massa menyambut dengan pekik takbir.
Ia mengutip pidato Bung Karno yang pernah diucapkan di depan pengadilan Belanda tahun 1930.
“Pergerakan, pemberontakan, dan lain sebagainya, lahir bukan karena hasutan kaum intelektual. Pergerakan lahir adalah alamiah karena penderitaan rakyat yang tak tertahankan,” ucapnya disambut meriah oleh ribuan massa pendukungnya.
Prabowo juga menegaskan kepada pendukungnya untuk tidak mengabdi kepada segelintir orang apalagi membela antek-antek asing.
“Setiap insan harus berani menegakan kebenaran dan keadilan.”
Baca: Kampanye Jokowi Amin
Kepada massa pendukungnya, Prabowo mengingatkan untuk bersama-sama menjaga Tempat Pemilihan Suara (TPS) agar tetap aman. Agar tidak ada hantu-hantu yang ikut nyoblos.
“Jaga TPS, jangan sampai ada hantu-hantu yang ikut nyoblos!” ucap Prabowo. “Sanggup! Berani?!”
Dirinya juga mengingatkan kepada massa pendukungnya untuk membela rakyat, membela bangsa, serta membela masa depan saudara-saudara di tanah air.
Prabowo juga berjanji bahwa pupuk akan tersedia untuk seluruh petani dengan harga terjangkau. “Uang rakyat harus dinikmati oleh rakyat Indonesia.”


Berikut kutipan pidato Capres Prabowo di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin, 8 April 2019:
“Emak-emak yang lebih tahu negara ini sedang sakit, telah terjadi ketidakadilan yang sangat-sangat parah di Republik ini.”
“Ini bukan Republik yang diperjuangkan oleh Bung Karno, Bung Hatta, oleh Ahmad Dahlan, oleh Hasyim Asy’ari!”
“Bukan ini!!!
“Ini saya tidak tahu bagaimana terjadi?!”
“Segelintir orang menguasai kekayaan ratusan juta bangsa Indonesia.”
“Saudara-saudara! Negara kita sedang sakit! Ibu pertiwi sedang diperkosa!!! Hak rakyat sedang diinjak-injak! Segelintir orang di Jakarta seenaknya saja merusak negara ini.
“Masalahnya kekayaan Indonesia dirampok! Kekayaan Indonesia dicuri! Kita perlu memilih pemerintah yang akan menghentikan perampokan ini!”
“Banyak yang lupa Gubernur dan Bupati harus melayani rakyat bukan ngancem-ngancem rakyat!”

Di akhir pidatonya sekelompok masyarakat tergabung dalam Relawan Prabowo Sandi (Prasa) Gunungkidul memberikan singkong dan caping kepada Prabowo.
Meski pejalan kaki tuna netra dari Gunungkidul mereka menembus jarak 50 kilometer menuju Stadion Kridosono Yogyakarta sejak Ahad (7/4/2019) malam pukul 21.00 WIB untuk mengikuti kampanye akbar Prabowo. Mereka tiba di lokasi Senin (8/4/2019) pukul 10.00 WIB.
Pejalan kaki tuna netra sebanyak 95 putra dan 5 putri dari Gunungkidul mengaku tidak dibayar, tidak mencari sensasi, apalagi mencari empati.
“Betul-betul dari hati nurani. Kami mencari Presiden untuk NKRI yang tidak durhaka kepada Ibu pertiwi,” ungkap Ketua Relawan Prasa Gunungkidul, Subardiono.
Para pejalan kaki tuna netra itu juga mengaku mewakili Gunungkidul yang mayoritas petani punya harapan besar terhadap Prabowo, jika menjadi presiden Indonesia, untuk dapat menstabilkan harga pupuk buat petani.
Baca: Tak Berjarak dengan Warga, Kampanye Jokowi Bergaya Karnaval dan Hadirkan Panggung Jalanan
Usai kampanye kepada fornews.co Amin Rais menyebut pidato Prabowo mirip Bung Karno. Ia melihat Prabowo mewarisi tiga tokoh, yakni Bung Karno, Bung Hatta dan Budi Utomo.
“Bung Tomo juga bertakbir dan lantang berteriak merdeka!” kata Amin Rais menirukan gaya pidato Bung Tomo.
Melihat Prabowo Amin Rais mengaku jadi teringat masa lalu bagi bangsa ini, ketika Bung Karno, Bung Hatta dan Bung Tomo di masa perjuangan.
Kampanye juga dihadiri oleh sejumlah tokoh pendukung Paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi, di antaranya Djoko Santoso, Titiek Soeharto, Humphrey Djemat, Roy Suryo, Adhyaksa Daut, Syukri Fadholi, dan Hj Shoimah Kastolan.
Sementara itu usai kampanye terjadi insiden penembakan di jalan Mataram. Diketahui korban bernama Mukhlis (23), warga Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman. Korban mengalami luka di bahu kiri. Akibat peristiwa tersebut Mukhlis dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya Polisi masih mendalami kasus penembakan dan berupaya mencari pelakunya. (adam)
Ikuti juga fornews.co di instagram

















