SEKAYU, fornews.co – DPRD Musi Banyuasin melaksanakan Rapat Dengar Pendapat tentang Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di Kabupaten Muba. Selain mengundang Pemkab Muba, DPRD juga mengajak partisipasi mahasiswa dalam hal ini Ikatan Mahasiswa Muba (IMMUBA) untuk memberikan masukan terkait hal yang dibahas.
RDG dipimpin langsung Ketua DPRD Muba Sugondo di ruang rapat Ketua DPRD Muba, Senin (19/10). Menurut Sugondo, langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkab Muba termasuk pemulihan ekonomi masyarakat terdampak sudah baik. Namun agar upaya ini lebih maksimal, seluruh elemen masyarakat harus bisa memiliki rasa kepekaan yang lebih tinggi lagi terhadap lingkungan sekitar. Karena penanganan pandemi ini bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja.
“Namun semuanya harus dapat bersinergi, saling mendukung dan bekerjasama dengan baik dalam penanganan dan juga pemulihan ekonomi. Perlu juga peran mahasiswa untuk memberikan gagasan berserta ide-idenya, karena mereka juga perlu menyampaikan pendapat dan pandangannya dari sudut pandang mereka. Jadi kami hargai segala pendapat dan masukan tentunya dengan tujuan meringankan beban-beban masyarakat yang terdampak, di mana ekonomi belum stabil,” ujarnya.
Sugondo mengatakan, membantu beban masyarakat di situasi saat ini, harus bisa dilakukan cepat dan tepat. Pemulihan ekonomi dan kesehatan ini harus mendapat prioritas, sehingga Pemkab bisa mengambil langkah bagaimana caranya untuk membantu masyarakat yang terdampak.
“Sejauh ini, segala upaya dan program pemerintah dalam menangani Covid-19 tetap berjalan sebagaimana mestinya bahkan membuahkan hasil, baik infrastruktur kesehatan, tenaga kesehatan, obat-obatan pendukung serta pelayanan kesehatannya semua bekerja baik,” kata Sugondo.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Yusman Srianto menyampaikan, di Kabupaten Muba penanganan Covid-19 sudah dilakukan secara maksimal. Bahkan alokasi anggaran penanganannya terbilang sudah terbesar, sampai-sampai mendapatkan apresiasi dan juga sorotan dari berbagai pihak.
Sehingga Muba masuk dalam 5 Kabupaten dengan anggaran terbesar yang melakukan penyesuaian APBD untuk menangani Covid-19. Dalam anggaran tersebut dibagi menjadi 3 pos besar yaitu untuk kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi. Usaha dan upaya terus dilakukan oleh Pemkab Muba, tetapi juga tidak luput dari peran masyarakat, dengan terus menaati protokes dan mendengarkan imbauan yang sering disampaikan.
“Adapun kunci untuk menggerakkan aktivitas perekonomian yaitu jika dilakukan tes Covid-19 jangan takut. Hal itu semata-mata agar kalau sakit bisa lebih cepat ditangani sebelum penyebaran semakin meluas sehingga banyak yang menjadi korban. Langkah lain juga dengan mengoptimalkan peran belanja pemerintah menjadi penting untuk menstimulasi roda ekonomi,” jelasnya.
Ketua IMMUBA Parlan Akbar mengatakan, penanganan Covid-19 dari Pemkab Muba sangat terlihat dan memiliki hasil. Meskipun akhir-akhir ini ada banyak penambahan jumlah kasus tetapi juga diiringi dengan banyaknya jumlah pasien yang sudah sembuh.
“Masukan yang ingin kami sampaikan yaitu UMKM di Muba harus terus didukung agar bisa berjalan kembali sambil menunggu ekonominya bisa stabil. Karena perputaran ekonomi di Kabupaten Muba banyak yang bergerak di UMKM,” tukasnya. (ije)