PALEMBANG, fornews.co – Dalam dua pekan teakhir, dua warga Kabupaten Banyuasin, jadi korban penjual emas palsu. Keduanya diberdaya (hipnotis) pelaku, sehingga korban tergerak untuk membeli emas yang ditawarkan dengan harga murah.
Korban pertama yakni Kaharudin (32), warga Dusun III Purwosari, Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, yang terjadi Rabu (26/12) dan mengalami kerugian Rp10 juta. Kemudian, disusul Trisna Sari (44), warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (29/12) dengan kerugian Rp6 juta.
Demikian itu diungkapkan, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara melalui Kasubag Humas AKP Andi Haryadi, Minggu (30/12). Menurut Andi, korban (Kaharudin) diperdaya pelaku yang meminta tolong diantarkan ke Lemabang, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang.
“Saat itu korban hendak pulang, menuju pelabuhan speadboad. Kemudian, pelaku menepuk pundaknya (menghionotis), sambil minta tolong untuk diantarkan ke pasar Lemabang, setelah itu pelaku menawarkan emas dengan harga murah dan korban langsung membelinya,” jelasnya berdasarkan LP yang masuk, Minggu (30/12).
Sementara, terhadap korban Trisna, pelaku penipuan dengan cara mengajak korban mengobrol karena masalah ekonomi dan menawarkan dua kalung emas seberat 6 suku (40,2 gram) dengan harga murah.
Lanjutnya, dari penjelasan kedua korban bahwa mereka terkena hipnotis. Begitu pelaku menepuk pundaknya, korban hanya bisa menuruti keinginan pelaku. Dalam kondisi itulah, pelaku menjalankan aksi jahatnya memberdayai korban dengan menjual emas palsu.
“Kasus ini sedang kami tangani dan dalam penyelidikan,” katanya.
Trisna, yang sempat ditemui usai melaporkan peristiwa yang menimpanya ke SPKT Mapolresta Palembang, Minggu (30/12) mengaku, saat berada di sekitar Pasar 16 Ilir, muncul pelaku dan menepuk pundaknya. Anehnya menurut korban, setelah dirinya hanya bisa mengikuti permintaan pelaku.
“Dia (pelaku) ajak saya ngobrol dan berkeluh kesah soal ekonomi. Lantas menawarkan dua buah kalung mirip emas yang beratnya 6 suku dengan harga Rp6 juta. Karena murah langsung saya beli. Tapi setelah dicek ke toko emas, ternyata itu palsu,” akunya. (irs)