BADUNG, fornews.co – Atlet panjat dinding FPTI Kota Palembang atas nama Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang, gagal memberikan medali untuk Indonesia pada IFSC World Cup Bali 2025.
Tampil di Final Lead putra IFSC World Cup Bali 2025, di Badung, Bali, Minggu (4/5/2025), Rizky harus berhadapan dengan cidera pada bahu kiri, yang didapatnya pada fase semifinal.
Padahal, Rizky cukup berpeluang untuk menorehkan medali pada final pertamanya di kejuaraan dunia panjat dinding, terlebih Indonesia menjadi tuan rumah. Karena, delapan finalis nomor Lead kali ini sama-sama belum ada yang pernah merasakan naik podium teratas.
Tampil dengan rasa gelisah sejak awal fase final dan setelah beberapa kali menahan dengan gugup, akhirnya Rizky jatuh di posisi ke-12. Meski gagal mempersembahkan yang terbaik, namun Rizky mendapat sorak sorai sangat keras dari penonton dan akan selalu terkenang dalam ingatan climber Indonesia tersebut.
Pada Final Lead putra IFSC World Cup Bali 2025, medali emas menjadi milik Yoshida Satone dari Jepang, medali perak direbut Maz Bertone dari Prancis dan medali perunggu diraih Alberto Gines Lopez asal Spanyol. Sementara, Rizky sendiri berada di peringkat delapan, dengan poin terendah 12.
Menanggapi hasil tersebut, Ketua FPTI Sumsel, Beni Hernedi menyampaikan, harus diakui bahwa perjuangan Rizky hingga babak final ini cukup berat.
“Ya karena dari babak kualifikasi hingga ke babak semifinal, Rizky cuma meraih peringkat 24 (terakhir) ke babak final (8 orang) jadi harus menyingkirkan peserta lain yang peringkat lebih tinggi,” ujar dia, Minggu (4/5/2025).
Sekretaris FPTI Sumsel, Rusman Affandi melanjutkan, karena pada IFSC World Cup Bali 2025 diikuti 50 climber dari 32 negara, maka Rizky harus berhadapan dengan atlet atau pemanjat kelas dunia.
“Harus kita akui dan memang Rizky masih butuh banyak jam terbang. Kita berharap Rizky bisa lebih mendapat dukungan dari kita semua, khususnya dari Pemprov, Dispora dan KONI Sumsel,” kata dia.
Terlepas dari kekalahan di final tersebut, Rusman menceritakan, bahwa Rizky juga sempat mendapatkan perawatan dari tim medis, sebelum bermain di final.
“Kegagalan Rizky di final kali ini karena mengalami cidera bahu pada saat main di semifinal, sehingga kurang maksimal saat di final. Untuk saat ini, pada world rank IFSC, Rizky berada diperingkat 107 dunia,” tandas dia.
Setelah menunaikan final Lead putra IFSC World Cup Bali 2025 ini, Rizky langsung kembali lagi ke pelatnas untuk penanganan lanjutan cidera pada bahu kirinya. (aha)