YOGYAKARTA, fornews.co—Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengungkapkan vaksinasi bagi guru merupakan bagian dari persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kota Yogyakarta.
Namun, KBM tatap muka yang akan dilaksanakan secara bertahap itu tidak memaksa orang tua menyuruh anaknya harus sekolah tatap muka.
Dijelaskan Wali Kota Yogya, bahwa dalam KBM tatap muka siswa harus mendapat persetujuan orang tua. Kalau ada orangtua yang tidak memberikan izin, lanjutnya, tidak masalah dan KBM akan tetap dilayani secara daring oleh sekolah.
“Sekolah tidak perlu khawatir, ini menjadi tanggung jawab penuh Pemkot Yogya,” kata Wali Kota Yogya.
Pemerintah Kota Yogya melalui Satgas Covid-19 di wilayah masing-masing akan melakukan monitoring terhadap sekolah yang membuka KMB.
“Sekolah akan dimonitoring oleh camat dan koramil—selaku satgas Covid-19—di wilayah masing-masing,” papar Wali Kota Yogya yang sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Kamis.
Meski camat dan koramil diterjunkan, puskesmas sebagai tenaga kesehatan juga harus siap memantau sekolah di wilayahnya masing-masing. Bahkan, imbuh Wali Kota Yogya, ambulans harus disiagakan.
Menurut Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pelaksanaan KBM tatap muka bagi jenjang sekolah masih dalam kajian.
Hal itu karena kewenangan Pemerintah Kota Yogyakarta hanya pada jenjang SMP hingga TK. Sedangkan waktu pelaksanaan KMB tatap muka harus mempertimbangkan jumlah kasus Covid-19.
“Sedang kami kaji apakah SMP hingga SD sudah layak atau belum untuk KBM tatap muka,” ujar Wakil Wali Kota Yogya.
Wakil Wali Kota Yogya itu pun belum memberikan izin bagi jenjang TK untuk membuka KBM tatap muka. Kasus yang selalu berubah menjadi pertimbangan serius, kecuali ada perubahan kasus yang signifikan.
“Jika tidak ada perubahan kasus signifikan ada kemungkinan pada tahun ajaran baru besok KBM tatap muka akan dimulai,” tutup Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. (adam)