PALEMBANG, fornews.co-Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati menyatakan, saat ini pihaknya lagi mengusulkan peraturan daerah (Perda) Pondok Pesantren (Ponpes).
Hal ini terkait adanya Undang-Undang 18 tahun 2019 tentang Pondok Pesantren.
“Dengan adanya Perda Ponpes ini, maka pemerintah turut andil dan bertanggungjawab terhadap ponpes,” ujarnya, saat menghadiri HUT Ke 13 Ponpes Aulia Cendekia di Kelurahan Talang Jambe, Palembang, Senin (13/8).
Politisi peremuan asal Partai Golkar itu mengungkapkan, bahwa saat ini sedang dibahas untuk masuk Progam Legislasi Daerah (Prolegda), dan nanti memuat turunan-turunan undang-undang itu sendiri.
“Kita berharap dengan adanya perda, maka semakin ada penguatan terhadap ponpes, terutama kepedulian pemerintah. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) ini banyak ponpes yang mengalami kesulitan keuangan,” ungkap dia.
Dengan adanya perda ini sendiri, jelas dia, yang selama ini hanya bisa disalurkan melalui dana hibah, ke depannya bisa jadi tanggungjawab pemerintah.
Hanya saja, secara teknis Anita belum tahu apakah nanti dengan perda tersebut, ke depannya ponpes masuk kedalam kewenangan Dinas Pendidikan atau dinas lainnya, karena saat ini masih dalam pembahasan.
“Kita belum tahu kisi-kisinya. Namun, dengan adanya perda di dalam tentu akan ada anggarannya. Pokoknya perda pondok pesantren ini harus diwujudkan,” jelas dia.
Wanita pertama yang menjabat Ketua DPRD Sumsel itu menuturkan, diharapkan Ponpes Aulia Cendekia dapat menjadi ponpes rujukan yang bukan hanya untuk santri/santriwati dari Sumsel, melainkan dari provinsi lain di Indonesia.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Aulia Cendekia, Ustadz Hendra Zainuddin mengatakan, pada HUT ke 13, pada tahun ajaran baru mendatang pihaknya akan menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim-piatu yang ada di kelurahan Talang Jambe.
“Khusus anak yatim, anak piatu dan anak yatim-piatu yang ada di kelurahan Talang Jambe gratis, mulai dari madrasah ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Ini bentuk kepedulian Ponpes Aulia Cendekia terhadap dunia pendidikan,” tandas dia. (aha)