PALEMBANG, fornews.co – Konstelasi politik Sumatera Selatan (Sumsel) jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024 langsung mengejutkan publik di Bumi Sriwijaya.
Betapa tidak, mendekati akhir masa jabatan pasangan Herman Deru dan Mawardi Yahya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023 lalu, Herman Deru sempat berapa kali menyatakan tetap akan bersama Mawardi Yahya pada Pilgub 2024 ini.
Faktanya, Minggu (10/3/2024) sore ini, Mawardi Yahya langsung melakukan kesepakatan dengan Harnojoyo, mantan Wali Kota Palembang, untuk berpasangan maju pada kontestasi Pilgub 2024 November mendatang. Bahkan, kabar ini membuat ‘gempar’ publik politik di Sumsel ini.
Nah, disaksikan Gubernur Sumsel periode 2003-2008, Syahrial Oesman, Mawardi Yahya dan Harnojoyo menandatangani kesepakatan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2025-2030.
Syahrial Oesman yang menjadi saksi yang mengetahui dan menyetujui atas kesepakatan tersebut, langsung didapuk sebagai ‘Panglima Perang’ atau Ketua Tim Pemenangan Mawardi-Harnojoyo.
Sudah tentu, dengan segudang pengalaman politik yang dimilik Mawardi Yahya, kesepakatan dengan Harnojoyo ini bukan hal yang ujug-ujug. Namun telah di analisa tim mereka.
Saat ditanya tentang Herman Deru, Mawardi menyampaikan, bahwa mereka tidak pernah berselisih paham hingga jabatan mereka bersama selesai.
“Sebagai orang kedua (wakil gubernur) saya tidak pernah berselisih paham (dengan Herman Deru) sampai selesai. Alhamdulilah berjalan dengan baik, dan pembangunan sumsel berjalan dengan baik juga,” ujar dia, kepada awak media di Palembang Golf Club, Minggu (10/3/2024).
“Saya kira kita sekarang punya prinsip masing masing, dan saya dengan pak Herman Deru baik-baik saja,” imbuh dia.
Terkait mengapa memilih bersepakat untuk berpasangan dengan Harnojoyo, mantan Bupati Ogan Ilir (OI) dua periode itu menjelaskan, bahwa selama ini baik dirinya dan Harnojoyo sendiri saling menilai dan memantau.
“Selama ini saling menilai, ternyata sama dan makanya itu klop. Insyaallah dengan situasi dan kondisi ini dapat sinkron dengan baik,” jelas dia.
Termasuk juga, terang Mawardi, mungkin salah satunya karena latar belakang kedaerahan.
“Nah yang ini (kedaerahan) perlu. Insyaallah kombinasi ini ditambah dengan adanya Pak Syahrial Oesman sebagai panglima perang kita, akan semakin membuat Sumsel lebih baik,” terang dia.
Bicara tentang partai politik (parpol) pengusung, Mawardi yang menjabat Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu menegaskan, bahwa terkait parpol pengusung akan dibicarakan nanti.
“Hal yang penting saya dan pak Harnojoyo sepakat dulu, tentunya dengan panglima perangnya pak Syahrial Oesman. Setelah ini baru bicara siapa-siapa (partai) pengusung,” terang dia.
“Berdasarkan pengalaman yang ada, menjadi anggota DPRD OI, Bupati OI dua periode dan Wakil Gubernur Sumsel, saya kira pengalaman itu sudah cukup membawa Sumsel lebih baik,” tandas dia. (aha)