PALEMBANG, fornews.co – Gubernur Sumsel periode 2018-2023, Herman Deru, akan mengakhiri masa kerjanya selama lima tahun pada Jumat (29/9/2023) ini.
Momen hari terakhir kerja sebagai Gubernur Sumsel ini, dimanfaatkan Herman Deru untuk berkumpul bersama pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan Pemprov Sumsel saat Salat Jumat di Auditorium Bina Praja, kantor Gubernur, Jumat (29/9/2023).
Nah saat menyampaikan sambutan, Herman Deru, berbagi cerita dan kisah selama masa kepemimpinannya sejak tahun 2018 hingga tahun 2023.
“Saya sangat bersyukur masih diberikan kesehatan dan berkumpul dalam keadaan sehat dan gembira bersama pegawai Pemprov Sumsel ini,” ujar dia dihadapan para jemaah Jumatan.
“Hari Jumat ini, merupakan hari terakhir saya ngantor di Kantor Gubernur sejak 2018-2023. Selama hampir 5 tahun menjadi pemimpin daerah yang begitu luas, saya memahami bahwa saya bukanlah makhluk yang sempurna baik dalam pengelolaan pemerintahan, juga dalam hubungan keseharian,” imbuh dia.
Secara pribadi, Herman Deru menjelaskan, sangat merasakan nikmat kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk dapat bergaul dengan jemaah Salat Jumat sebagai mitra kerjanya.
“Terima kasih atas amanah dari rakyat untuk meneruskan estafet bagi pemerintahan, pembangunan, dan kepempimpinan di provinsi ini,” jelas dia.
Pemprov Sumsel, ungkap Herman Deru, sudah berjalan dengan baik dan banyak pembangunan yang dilakukan, antara lain konektivitas. Masyarakat juga bangga bila Presiden datang ke Sumsel bukan karena akses jalan di Sumsel buruk. Namun Presiden justru hadir meresmikan proyek-proyek besar.
“Baru-baru ini saya meresmikan konektivitas antara Musirawas (Mura) dengan Pali, yang goal-nya adalah mendekatkan akses ke Kota Palembang,” ungkap dia.
Tak lupa, Herman Deru juga menyampaikan, Pemprov Sumsel telah me-launching program Sumsel Berkat atau berobat Pakai KTP. Program ini meng-cover masyarakat Penerima Bantuan Iuran yang tidak ter-cover oleh BPJS.
“Kemudian, bahwa Indeks Prestasi Manusia (IPM) belum pernah dalam sejarahnya mencapai 70 poin dan masuk kategori tinggi. Begitupun kemiskinan ekstrem saat ini dikatakannya tinggal 1,4 persen,” tandas dia. (aha)