PALEMBANG, fornews.co – Genderang pertarungan Pilkada Palembang 2024 mulai menunjukan tensi menghangat, setelah tiga pasangan calon (paslon) wali kota (wako) dan wakil wali kota (wawako) mendapat nomor urut hasil Rapat Pleno Terbuka KPU Palembang, di Gedung KPU Palembang, Senin (23/9/2024).
Nah sebelum proses pengundian tersebut, massa pendukung Fitrianti Agustinda-Nandriani Oktarina; Ratu Dewa-Prima Salam; dan Yudha Pratomo Mahyuddin-Baharuddin, sudah memenuhi sekitar lingkungan Gedung KPU Palembang.
Informasi dari KPU Palembang, paslon Ratu Dewa-Prima Salam tiba pertama kali di KPU Palembang, sekitar pukul 13.50 WIB. Berikutnya, Fitrianti Agustinda-Nandriani Oktarina yang tiba sekitar pukul 14.17 WIB, dan Yudha Pratomo-Baharudin yang tiba sekitar pukul 14.35 WIB.
Ketua KPU Palembang, Syawaludin mengatakan, pengambilan nomor urut ini dilakukan ketiga paslon, setelah sebelumnya dilakukan penetapan paslon oleh KPU Palembang.
“Pertama yang mengambil nomor urut adalah pasangan Ratu Dewa-Prima Salam, selanjutnya pasangan Yudha-Bahar, dan terakhir pasangan Fitrianti-Nandriani,” ujar dia.
“Hasilnya, paslon nomor urut 1 Fitrianti Agustinda-Nandriani Oktarina; nomor urut 2 Ratu Dewa-Prima Salam; dan nomor urut 3 Yudha Pratomo Mahyuddin-Baharuddin,” imbuh dia.
Syawaludin mengatakan, hasil pengundian nomor urut paslon pada pelaksanaan Pilkada Palembang 2024 ini akan dituangkan dalam berita acara dan penetapan Putusan KPU (PKPU) Kota Palembang.
Usai mendapat nomor urut, Ratu Dewa mengungkapkan, bahwa nomor 2 merupakan lambang ciptaan Allah SWT misalkan ada suami istri, hitam putih, tinggi pendek.
“Ini semua jalan Allah SWT, maka dari itu simbol 2 adalah sebuah kedamaian sejalan dengan kedamaian, ketentraman yang merupakan sesuai harapan dari partai pendukung Gerinda, PDIP, Golkar dan 11 partai pengusung lainnya non parlemen yang selalu memberikan arahan kepada kami,” ungkap dia.
Sementara, pasangan nomor urut 1 Fitrianti Agustinda mengingatkan, khususnya ASN untuk betul-betul Netral, jangan menggunakan kewenangannya, jabatannya, untuk ikut dalam politik praktis.
“Kita berharap akan terbentuk dan akan jadi seorang pemimpin tanpa menekan, mengintimidasi, siapapun,” tandas dia. (aha)