PALEMBANG, fornews.co – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru menghadiri pelantikan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumsel Periode 2018-2023 dan Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se Sumsel, di Griya Agung, Palembang, Senin (25/02). Ketua Dekranasda Sumsel dijabat, Febrita Lustia.
Herman Deru berharap, jajaran pengurus yang baru dilantik untuk dapat berbuat secara nyata menjalankan fungsinya dalam menggali potensi dan memajukan produk unggulan di Sumatra Selatan.
“Sebenernya banyak sekali kerajinan di Sumsel ini. Tapi belum terintegrasi. Selain minimnya informasi, bisa juga minimnya pemasaran. Ini tugas Dekranasda. Salah satunya gedung Dekranasda di samping TVRI itu harus difungsikan sebagai etalase kerajinan masyarakat. Ini pekerjaan rumah bagi Dekranasda,” kata Deru di sela pelantikan.
Dekranasda diharap dapat mengintegrasikan pelayanan jasa perbankan kepada pelaku usaha UMKM. Perbankan juga diharapkan untuk ikut melakukan jemput bola secara prioritas kepada perajin.
“Kreativitas dan inovasi produk juga harus dilakukan. Sebagai contoh daerah kita penghasil kelapa. Tetapi kenapa keset kaki saja harus beli dari luar. Tali tambang kapal juga beli dari luar padahal kita punya potensi juga untuk membuat itu,” imbuhnya.
Tak kalah penting, Deru mengimbau ke depannya kegiatan yang bersifat seremonial agar dikurangi, tetapi tunjukkan dengan kerja nyata, otentik dan konkret.
“Dekranasnya harus segera melakukan inventarisasi kerajinan dan produk unggulan yang ada di 17 kabupaten/kota. Kerja sama dengan OPD terkait. Karena banyak sekali potensi terpendam tetapi kurang perhatian. Artinya kita lebih banyak di lapangan kerja nyata, otentik, konkret dan menghasilkan produk,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, juga dikukuhkan Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Sumatra Selatan sekaligus Pembukaan Rapat Kerja Daerah Dekranasda Provinsi Sumsel Tahun 2019.
Terkait dengan pelantikan jajaran Bunda PAUD, yang juga diketuai, Febrita Lustia. Herman Deru meminta kepada yang baru dikukuhkan dapat memberikan semangat dan bimbingan pada para pengajar PAUD.
“Para pengajar PAUD kebanyakan tenaga sukarela. Namun dibelenggu PP 48. Maka jalan keluarnya Bunda PAUD diharapkan dapat mengusulkan pada pemerintah daerah untuk menganggarkan insentif bagi para pengajar PAUD di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Febrita Lustia dalam sambutannya mengucapkan selamat atas dilantiknya kepengurusan Dekranasda dan Bunda PAUD Kabupaten/Kota. Sedangkan untuk Bunda PAUD yang dikukuhkan, ia, meminta dukungan dari masyarakat dalam pembinaan layanan PAUD sebagai kader, tenaga pendamping serta sebagai fasilitator dan motivator dalam rangka menyiapkan SDM yang berkualitas.
“Sebagai mitra pemerintah dan masyarakat, PAUD harus bergerak dalam percepatan pembangunan pendidikan anak usia dini,” ucapnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Perindustrian Sumsel, Ernila Rizar dalam laporannya mengungkapkan, Dekranasda merupakan organisasi nirlaba yang menghimpun pecinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan pengembangan usaha, serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnis, yang sebagian merupakan kelompok usah kecil dan menengah (UKM).
“Organisasi ini dibentuk sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Pariwisata dan Perdagangan. Tujuannya untuk mengembangkan kerajinan-kerajinan di Sumsel,” terangnya.(bas)