PALEMBANG, fornews.co – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api (TAA) Banyuasin, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan di tahap pertama ini mencapai 217 hekatre (Ha). Namun baru direalisasikan 66,13 Ha.
“Menurut Dewan Nasinal Kawasan, Juni 2018 KEK TAA, harus sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Lahan yang sudah bebas akan dimatangkan. Karena sangat rendah, maka akan ditinggikan sehingga begitu operasi tidak ada persoalan,” ujar Staf Khusus Gubernur Sumsel, I Gusti Bagus Surya Negara, Jumat (08/09).
Menurutnya, kawasan tersebut menjadi lokasi perkantoran Admistrasi KEK yang berfungsi mewakili pemerintah memberi izin. “Jadi situasinya memang sudah hidup, seperti aliran air, listri dan lain-lain sudah ada,” jelasnya.
Sambung Surya, pengumuman nasional tahap dua mencari mitra kerjasama usaha sudah dilakukan. Mitra ini nantinya berperan untuk pembebasan lahan, pematangan, dan pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
“Tentunya dalam KEK dibutuhkan kawasan pendamping dan sudah dutentukan yakni Tanjungcarat. Adapun secara keseluruhan, dari dua kawasan tersebut TAA mencapai 2030 HA dan Tanjungcarat 2202 Ha (panjang 9 kilometer/km),” bebernya.
Lebih lanjut Surya menyampaikan, kalau saat ini sudah ada enam investor besar sudah MoU guna menangani pembebasan lahan dan menyediakan lokasi siap bagun. Investir tersebut antara lain, PT Pusri, PT Pelindo, Indocom, Indorama, Dax Indonesia dan PT Sriwjaya Tanjungcarat. Mereka bergerak di bidang refenery.
“Adapun mengenai penyelesaian reklamasi akan tentu belum bisa diselesaikan pada saat peresmian nanti. Melainkan, kita ada waktu 1,5 tahun ke depan,” ucapnya.
Masih kata Surya, hari ini dirinya mendampingi Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin akan bertemu dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution, guna membahas lebih lanjut pembangunan KEK. “Kawasan ini akan terus dikebut. Bahkan awal 2018 pembangunan Tol Laut TAA juga akan sudah mulai dikerjakan,” tandasnya. (ibr)