PALEMBANG, fornews.co – Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menyatakan, sebelum terjadi kecelakaan kerja, kondisi korban Supriyono (37), sudah kurang sehat lantaran sudah melewati tiga hari kerja lembur.
Seperti diketahui, bahwa Supriyono, koordinator lapangan pengecekan pupuk urea PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang, meninggal setelah terjatuh dari ketinggian 15 meter, saat lagi melakukan kontrol pupuk urea, pada Senin (31/3/2025) pekan lalu atau berbarengan dengan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Dari informasi, korban Supriyono ini sudah tiga hari lembur, dimulai sejak pukul 23.00 WIB hingga 07.00 WIB. Lalu untuk pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB istirahat. Karena suasana sudah masuk lebaran jadi korban ingin menghabiskan waktu menyongsong hari raya, sehingga saat kejadian kondisi korban kurang sehat, sempoyongan dan terjatuh dari ketinggian tersebut,” ujar dia, didampingi Kasat Reskrim, AKBP Andrie Setiawan, kepada awak media, Selasa (8/4/2025).
Harryo mengatakan, korban Supriyono ini sebagai koordinator lapangan pengecekan pupuk urea. Saat kejadian, korban lagi bertugas melakukan kontrol sejauh mana pengisian pupuk urea apakah sudah maksimal di tempat kejadian perkara (TKP).
“Saat itu korban terjatuh dari ketinggian kurang lebih 15 meter. Pada saat itu korban bersama dua rekannya melakukan pengecekan pengisian pupuk urea,” kata dia.
Harryo mengugkapkan, karena korban terjatuh di tempat penampungan pupuk urea yang cukup curam dan dalam, tentu tidak mudah bagi unit K3 untuk mengevakuasi korban. Namun, korban berhasil di evakuasi dan saat itu kondisi korban masih hidup.
“Kemudian korban langsung dibawa ke Rumah Sakit PT Pusri untuk diberi tindakan medis, memberikan tekanan detak jantung, namun jiwanya tetap tidak tertolong,” ungkap dia.
Harryo melanjutkan, bahwa hari Selasa ini pihaknya melakukan olah TKP bersama Disnakertrans, mengamati CCTV yang ada di TKP. Lalu disimpulkan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak yang sengaja membuat korban terjatuh. Ini murni kecelakaan kerja.
Harryo mengakui, bahwa pihak kepolisian sendiri telat mendapat informasi seiring adanya pemberitaan dari media. Pihaknya baru mendapat informasi pada Minggu (6/4/2025) dan langsung memerintahkan Polsek Kalidoni melakukan pengecekan.
“Bersamaan, Disnakertrans provinsi Sumsel juga libur, sehingga menyulitkan kita melakukan tindakan investigasi berkelanjutan. Namun, hari ini kita melakukan investigasi lanjutan guna menjawab peristiwa yang terjadi, bukan ada unsur kesengajaan untuk melukai korban, akan tetapi murni kecelakaan kerja,” tandas dia. (kaf)