Oleh: Syahroni, Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) dan Instruktur Sekolah Lapang Petani Gambut
Pupuk organik padat memikiki peran yang sangat besar dalam mengembalikan kesuburan tanah, terutama berkaitan dengan sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, dan sifat biologis tanah. Aplikasi organik padat akan memberikan tambahan unsur-unsur kimia dalam tanah baik makro maupun mikro, yang sangat dibutuhkan tanaman.
Selain itu, daya serap tanaman terhadap unsur hara juga meningkat, karena pupuk organik mampu menjaga kelembaban tanah, sehingga pelarutan unsur hara dapat berjalan dengan baik. Pertumbuhan akar juga menjadi sempurna. Pemberian pupuk organik akan meningkatkan kegemburan tanah sehingga perakaran tanaman akan mudah menembus struktur tanah yang remah.
Dari segi keragaman biologi, pupuk padat juga mampu menyediakan material organik yang sangat dibutuhkan senagai sumber energi bagi aktivitas mikroorganisme tanah. Adapun langkah dan hal untuk dipersiapkan dalam pembuatan pupuk organik padat yaitu:
1. Menyiapkan bahan dan media untuk memulai praktek pembuatan pupuk organik padat, berupa: kotoran ternak atau unggas, jerami padi, sekam (merang) dan dedak (sisa penggilingan padi berbentuk seperti tepung).
2. Supaya hasil lebih maksimal, sekam padi dibuat menjadi arang terlebih dahulu (harus dijaga jangan sampai menjadi abu).
3. Tambahkan bahan organik yang mengandung unsur NPK (Nitrogen, Phosphor dan Kalium) tinggi yang terdapat dari tumbuhan (nabati) dan hewani. Adapun uraiannya sebagai berikut:
(N): terdapat pada dedaunan (daun pegagan, lamtoro, dan daun gamal), kemudian kacang-kacangan yang semua itu untuk menambah unsur nitrogen;
(P): daun bambu, blotong, azolla atau paku air penambah unsur (NPK); dan
(K): batang atau pelepah pisang, daun gamal dan lamtoro. Selain itu bahan organik lain, misalnya sisa-sisa rumah tangga.
4. Bahan-bahan lain untuk mempercepat proses pengomposan berupa mikroba dekomposer yang banyak tersedia di pasaran, misalnya merk dagang EM4 atau harmoni BS. Sebagai penambah energi mikroba tersebut sediakan molase atau tetes tebu serta bisa juga menggunakan gula pasir.
Komposisi
Untuk membuat 1 ton pupuk organik padat, maka dibutuhkan campuran berupa kotoran ternak atau unggas 400 kg, jerami padi 300 kg, bahan organik lain 100 kg, sekam bakar 100 kg, dan dedak 100 kg, sehingga jumlah keseluruhan bahan 1.000 kg.
Langkah-langkah
1. Pastikan memiliki alat cangkul, sekop, dua buah ember, gembor, terpal plastik ukuran 6×2 meter, dan air;
2. Campurkan kotoran sapi dengan dedaunan kering, sekam dan grajen (serbuk kayu) sampai kondisinya pera. Kemudian semua campur ke dalam tempat yang disediakan ukuran 1×1 meter dengan EM4 dan tetes tebu (pencampuran dilakukan ketinggian 20 centi meter (cm).
3. Ember pertama kapasitas 5-10 liter isi campuran bakteri EM4 serta tetes tebu dengan komposisi EM4 dua tutup botol dan satu tutup botol tetes tebu. Kemudian campuran tersebut diamkan selama 2-5 menit.
4. Lalu ember kedua diisi air, dan campurkan dengan ember yang berisi campuran bakteri EM4 dan tetes tebu.
5. Masukkan campuran tersebut ke dalam gembor (tempat menyiram tanaman), dan siramkan ke campuran kotoran sapi yang telah diaduk dengan sekam.
6. Kemudian buat lagi 7-8 lapisan kotoran sapi yang diselingi dengan disiram campuran larutan yang dibuat tadi. Masing-masing lapisan tingginya adalah 20 cm.
7. Terakhir tutup campuran tadi dengan plastik dan diamkan selama satu bulan. (*)