JOGJA, fornews.co–Seorang pemusik menarik perhatian turis mancanegara di terowongan bawah air menuju pemandian raja-raja Mataram Jogjakarta.
Pemusik bernama Lepo Way itu memainkan lagu-lagu lawas berbahasa asing dengan satu gitar akustik.
Baca: Ganjis Pelukis Wajah Malioboro yang Bertahan
Dari kejauhan suara vokal dan gitarnya mirip memakai sound system. Ternyata, tidak satupun sound system terpasang.
Lepo bermain gitar sambil duduk di anak tangga ke-18 dari pintu masuk terowongan bawah air yang berada di Selatan Pulo Cemeti.
Bukan seperti pengamen lainnya di Jogja yang selalu menodongkan wadah kepada setiap orang terkesan menngemis dan memaksa.
Lepo justru memasang sebuah wadah di atas kursi dan membiarkan setiap orang yang lewat memberi uang sukarela.
Lepo tidak perlu menyodorkan wadah kepada setiap orang yang lewat. Di terowongan bawah air itu uang receh 2.000-10.000 selalu mampir di wadahnya.
Pasca pandemi, warga sekitar Pulo Cemeti itu mengaku mulai bermain gitar di terowongan bawah air.
“Di sini asik. Tidak perlu sound system suaranya sudah keren!” katanya, Selasa, 20 Februari 2024.
Lepo juga tidak memaksa orang untuk memberikan uang receh. Ia tetap asik bermain gitar melantunkan lagu-lagu lawas yang tidak asing di telinga wisatawan asing.
Dalam sehari dari pukul 09.00 hingga 15.00 Lepo dapat mengumpulkan uang untuk menyambung hidup.
Jhon Lepo Way, tampak santai mengenakan celana pendek berkaos oblong dan bersandal japit. Turis tampak menikmati permainannya tanpa menilai sandangan yang dikenakannya.
Masuk ke terowongan bawah air para wisatawan harus menuruni anak tangga pertama berjumlah 18 dan kedua 9 tangga.
Begitu juga saat keluar dari terowongan bawah air yang menghubungkan Pulo Kenanga dan Pulo Panembung.
Pulo Panembung adalah pulau buatan yang berada di Selatan dari Pulo Kenanga.
Terowongan bawah air itu satu-satunya jalan eksotis ke pintu gerbang utama Tamansari. Di sana ada tempat pemandian untuk raja. (adam)
Copyright © Fornews.co 2023. All rights reserved.