PALEMBANG, fornews.co – Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo menyatakan, pada Operasi Lilin Musi 2022 dan pengalaman Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) ini, ancaman terorisme juga menjadi potensi gangguan yang serius.
“Perlu ditekankan, bahwa aksi terorisme seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi di Sumsel,” tegas dia, saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Musi 2022 dan apel Sispamkota Polrestabes Palembang, di halaman Stadion Gelora Sriwijaya, Kamis (22/12/2022).
Jadi, tegas Rachmad, personel harus mengedepankan deteksi dini dan preventive strike guna mencegah aksi-aksi terorisme, serta lakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah yang berpotensi menjadi target serangan terror.
Polda Sumsel sendiri, kata dia, siap mengerahkan 166.322 personel gabungan pada Operasi Lilin Musi 2022 dan pengalaman Nataru ini. Seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah saat Nataru ini harus betul-betul disiapkan, agar masyarakat merasa nyaman dan juga aman.
“Personel gabungan itu bakal ditempatkan di 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu, untuk mengamankan 52.636 objek pengamanan,” ungkap dia.
Apel yang juga dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru itu, Kapolda mengungkapkan, pada pengamanan Nataru ini ada berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai.
“Kita harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan COVID-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular,” kata dia.
Rachmad menjelaskan, pada sisi keamanan juga ada beberapa potensi gangguan yang perlu diwaspadai, seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
Saat memberi pelayanan masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi di bandara, terminal dan pelabuhan, perlu dilakukan pengaturan jadwal keberangkatan.
“Dorong pembelian tiket secara online dan lakukan pengaturan arus keluar masuk bersama dengan stakeholder terkait, guna mengantisipasi terjadinya kepadatan penumpang,” tandas dia. (kaf)