JAKARTA, fornews.co-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan, saat ini pemerintah memastikan bahwa kebutuhan vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) untuk rakyat Indonesia, berupa bantuan vaksin dari pemerintah dan program vaksin mandiri.
“Ada yang merupakan bantuan vaksin dari pemerintah dan program vaksin mandiri, di mana individu-individu yang dianggap mampu harus membeli. Ini menjadi bagian yang diutamakan juga dalam periode berapa bulan ke depan untuk vaksinasi,” ujar Erick Tohir, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) secara virtual, Senin (14/9).
Erick mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan ke Presiden, selain terus melakukan pendekatan dengan AstraZeneca, CanSino, Pfizer, pemerintah juga melakukan kerja sama dengan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovation) dan GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization).
Sementara, Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto melanjutkan, Presiden juga meminta untuk dilakukan pendalaman terkait untuk tenaga honorer.
“Pemerintah akan melakukan kajian di mana tenaga honorer pun akan diberikan bantuan. Karena sebagian kecil tenaga honorer ini ada yang sudah mendapatkan bantuan melalui data yang ada di BPJS Ketenagakerjaan,” jelas dia.
Airlangga menuturkan, dengan demikin program ini akan diarahkan untuk seluruh tenaga honorer, namun masih disiapkan detailnya.
“Presiden meminta agar untuk Kartu Prakerja dibahas dengan Kementerian Keuangan, dilihat potensi-potensi yang ada karena banyaknya tenaga kerja informal yang terdampak. Juga Kartu Prakerja sendiri per hari ini sudah 3,8 juta orang. Artinya, per September 5,6 juta yang direncanakan akan tercapai,” tandas dia. (aha)