PALEMBANG, fornews.co – Semakin memburuknya kualitas udara di Kota Palembang akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mendorong Pemprov Sumsel membuka layanan Rumah Singgah di Bandara Internasional SMB II Palembang.
Rumah Singgah yang dimaksud adalah ruang khusus yang diperuntukkan untuk antisipasi jika ada penumpang pesawat atau masyarakat di sekitar bandara yang mengalami sesak napas mendadak.
“Masyarakat yang tiba-tiba mengalami sesak napas bisa memanfaatkan posko atau rumah singgah (safe house) yang telah dibentuk. Disana ada tabung oksigen dan sejumlah kelengkapan peralatan penanganan pertama untuk masyarakat. Di samping itu juga kita telah lakukan pembagian masker di sejumlah ruas jalan di dalam Kota Palembang,” ujar Sekda Sumsel Nasrun Umar, Senin (14/10).
Menurut Nasrun, alat yg tersedia di Rumah Singgah tersebut antara lain 6 unit oxygen concentrator 6 unit, 1 unit oxygen tabung, makanan tambahan ibu hamil, makanan tambahan balita, masker, oxycan, dan air purifier.
“Gubernur Herman Deru juga mengharapkan kesadaran masyarakat untuk dapat mengatasi permasalahan kesehatannya. Dan beliau juga menjamin fasilitas pelayanan kesehatan semua siaga, ditambah lagi public safety center (PSC) 119 untuk gawat darurat telepon 119 bebas pulsa,” tutur Nasrun.
Melihat kondisi kabut asap yang kian pekat, Nasrun juga mengimbau kepada masyarakat jika sedang berada di ruang terbuka agar selalu menggunakan masker, dan jika tidak ada kepentingan mendesak lebih baik tetap dalam ruangan tertutup dan perbanyak minum air putih. (ije)