BOYOLALI, fornews.co—Gunung Merbabu akan kembali dibuka untuk pendakian mulai 14 Juni mendatang dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, pendaki harus dapat memperlihatkan surat rapid antigen.
“Siapa yang mau mendaki ke Merbabu harus patuh protokol kesehatan, dan menunjukkan surat antigen,”kata Sugiyanto (43), salah satu warga pengelola Kampung Basecamp di via Selo, kepada fornews.co.
Sejak Covid-19 mewabah, Kampung Basecamp yang berada di Dukuh Genting, Dusun Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ditutup untuk aktivitas pendakian.
Padahal, kata pak Yanto panggilan akrab bagi pendaki, sebelum pandemi Covid-19 mewabah setiap hari tercatat hingga ratusan pendaki.
“Jalur pendakian via Genting, Selo, selalu membeludak sebelum pandemi virus corona,” katanya.

Kabar dibuka kembali pendakian Merbabu itu didapat Sugiyanto langsung dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.
Meski pendakian Gunung Merbabu akan kembali dibuka pada pertengahan bulan ini, namun, pihak Kampung Bascamp tetap membatasi 100 pendaki setiap harinya yang sebelumnya hingga 500-an.
Selain itu, pendakian Merbabu sementara hanya dibuka khusus untuk para pendaki asal Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebelum naik, para pendaki harus lapor dan mengisi buku tamu di Pos TPR yang dikelola oleh warga bekerja sama dengan pemangku setempat.
Tujuan mengisi buku tamu itu untuk memantau jumlah pendaki yang masuk kawasan TNGMb.
Peraturan selama pandemi itu sudah menjadi kesepakatan dari masyarakat setempat yang diberlakukan bagi tamu yang hendak melakukan pendakian.
“Bagi siapapun yang tidak bisa menunjukkan surat antigen, tidak bisa bermalam di basecamp dan melanjutkan pendakian.”
Namun, kata Sugiyanto, para pendaki bisa mendapatkan surat rapid antigen di Puskesmas Selo pada jam kerja mulai Senin–Kamis pukul 08.00-14.00 WIB. Sedangkan untuk Jum’at hanya sampai pukul 11.00.
“Puskesmas siap melayani pendaki selama jam kerja dengan biaya Rp 155.000 untuk setiap tes rapid antigen,” kata Sugiyanto.
“Kami ingin para pendaki dapat merasakan nyaman di tempat kami.”
Selama di kawasan TNGMb para pendaki supaya selalu menerapkan protokol kesehatan melihat daerah Merbabu juga terdapat kawasan pemukiman penduduk lokal.
Untuk memudahkan sampai di Kampung Basecamp, para pendaki dapat memanfaatkan jasa ojek dan penyewaan mobil terbuka.
Dibukanya kembali pendakian diharapkan dapat mengobati rasa kangen para pendaki yang lama tidak merasakan kabut dan dingin-sejuk gunung Merbabu. (adam)
FORNEWS OFFICIAL
instagram:
@fornewsofficial
facebook:
fornews.co
FORNEWS BIRO JOGJA
instagram:
@fornewsjogja
youtube:
Fornews Jogja