PALEMBANG, fornews.co – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel XII 2019 di Kota Prabumulih merupakan Porprov Prestasi. Sehingga yang menjadi acuan adalah ajang yang lebih tinggi.
“Jadi Porprov 2019 di Prabumulih nanti akan mengacu pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Bengkulu 2019 serta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua. Kita mencari atlet terbaik pada Porprov nanti yang akan turun pada Porwil dan PON,” kata Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel H Dhennie Zainal usai menerima kunjungan Ketua KONI Kota Prabumulih di KONI Sumsel, Rabu (09/01).
Menurut Dhennie, untuk regulasi dikembalikak kepada masing-masing pengurus cabang olahraga. Namun tentunya harus disesuaikan dengan batasan di ajang yang lebih tinggi.
“Misal pada PON nanti regulasi cabor sepak bola soal usia maksimal pemain 23 tahun, artinya sepak bola Porprov memperbolehkan pemain maksimal usia 21 tahun. Begitu juga atletik, seandainya maksimal 35 tahun di PON berarti pada Porprov tidak boleh lebih dari 32 tahun,” terang dia.
Disisi lain, KONI Sumsel juga mendesak KONI Prabumulih agar segera menetapkan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Karena tentunya penetapan cabor merujuk pada persiapan venue.
“Mana saja cabor yang siap? Karena daerah lain harus segera mempersiapkan diri. Ya, kalau hanya siap 26 cabor ya 26 cabor saja. Penetapan cabor berkaitan dengan buku panduan umum, sembilan bulan sebelum pelaksanaan sudah harus dikirim,” tukas Dhennie.
Sementara itu Ketua Umum KONI Prabumulih H Daud Rotasi mengatakan, pihaknya terkendala anggaran Porprov yang belum ada kepastian. Pihaknya berharap KONI Sumsel sebagai pemilik kegiatan untuk bisa membantu mengatasi persoalan ini.
“Kita masih terkendala akomodasi. Penginapan untuk para atlet masih terbatas. Namun kami akan usahakan kemungkinan bisa mengunakan rumah-rumah penduduk,” terang dia.
Untuk cabor, jika merujuk pada kesiapan venue maka Prabumulih baru siap menggelar 26 cabor. Bahkan tiga venue di antaranya sudah siap 100% yaitu renang, menembak dan voli indoor.
“Panjat tebing sudah ada satu tower lead. Untuk tower speed kita belum punya dan akan dibangun. Sedangkan stadion masih butuh dana Rp30 hingga 40 miliar untuk menyelesaikannya,” tukas dia. (ije/ril)