LUBUK PAKAM, fornews.co – Sebanyak 11 orangutan Sumatra yang berhasil dipulangkan ke Indonesia (repatriasi) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beserta Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur, dan Kedutaan Besar RI Bangkok, telah sampai di Sumatra Utara dan Jambi, Jumat (18/12).
Sembilan orangutan dari Malaysia diterbangkan ke Sumatra Utara. Sedangkan dua orangutan dari Thailand diterbangkan ke Jambi.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, sembilan orangutan ini akan menjalani proses karantina dan rehabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, yang dikelola BBKSDA Sumut bersama Yayasan Ekosistem Lestari di bawah kerja sama Program Konservasi Orangutan Sumatra (SOCP).
“Kita semua berharap orangutan Sumatra yang sudah dipulangkan ke Indonesia khususnya ke Sumatra Utara dapat direhabilitasi dan nantinya mampu beradaptasi ketika dilepasliarkan ke habitat alaminya,” ujarnya dalam siaran pers KLHK, Sabtu (19/12).
Di lokasi yang berbeda, Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh menyampaikan, dua orangutan ini akan menjalani proses karantina yang bekerjasama dengan Frankfurt Zoogical Society (FZS).
“Proses repatriasi merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian satwa liar, khususnya orangutan Sumatera,” jelas Rahmad.
Repatriasi 11 individu orangutan ini menunjukkan keseriusan dan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam upaya melestarikan satwa liar. Selain itu, repatriasi ini juga menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam memerangi tindak kejahatan penyelundupan satwa langka sekaligus.
Secara daring di Jakarta, Kamis (17/12) lalu, Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani berharap, ke depan kerja sama penanganan kejahatan transnasional bisa terus ditingkatkan baik di tingkat bilateral maupun multilateral. Mengingat, data International Union for Conservation of Nature (IUCN) tercatat, selama 75 tahun terakhir, populasi orangutan Sumatra telah mengalami penurunan sebanyak 80%. Dalam IUCN Red List, Orangutan Sumatra dikategorikan kritis. (yas)