JAKARTA, fornews.co – PSSI merampungkan proses naturalisasi Calvin Verdonk, menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melakukan pengambilan sumpah, di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, rampungnya proses naturalisasi Calvin Verdonk ini tak lain hasil dari kerja keras dan kerja bersama semua pihak yang cinta dan ingin sepakbola Indonesia lebih maju.
“Alhamdulillah Calvin Verdonk sudah resmi menjadi WNI setelah pengambilan sumpah. Ini kerja keras dan kerja bersama semua pihak yang cinta sepakbola Indonesia dan ingin sepakbola kita maju. Setelah proses pengambilan sumpah, Calvin juga langsung membuat KTP dan paspor Indonesia,” ujar dia, Rabu (5/6/2024).
Calvin Verdonk sendiri saat ini tercatat sebagai pemain belakang NEC, di Eredivisie, Belanda. Sebelumnya, Verdonk juga sudah menjadi bagian dari Tim Nasional (Timnas) Belanda U-17, U-19 dan U-21.
Usai menjalani proses tersebut, pemain kelahiran Dordrecht, Belanda 26 April 1997 itu dipastikan siap menjalani debut bersama Skuad Garuda pada partai terakhir Indonesia di Putaran Kedua Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Filipina, pada 11 Juni mendatang.
Hal itu setelah proses peralihan asosiasi dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI sudah mendapat persetujuan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA). PSSI pun langsung mengirimkan surat persetujuan dari FIFA itu ke Federasi Sepakbola Asia (AFC), Rabu (5/6/2024).
Tak hanya menambah kekuatan lini belakang, hadrinya Verdonk juga membuat persaingan sehat terjadi bagi para pemain yang ingin membela Garuda.
Saat ini, termasuk Verdonk ada 12 pilar lini belakang di tubuh Skuad Garuda yakni, Jay Idzes, Jordi Amat, Rizky Ridho, Elkan Baggot, Justin Hubner, Muhammad Ferarri, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan, Sandy Walsh, dan Asnawi Mangkualam.
Verdonk mengungkapkan, setelah resmi menjadi WNI dan bagian dari Timnas Indonesia, dia berharap memiliki 2×11 pemain untuk timnas dengan kekuatan yang merata dan seimbang.
Jadi, walau ada salah satu yang absen karena cedera atau akumulasi kartu, maka tetap punya pengganti dengan kualitas yang sama.
“Intinya, pemain yang sekarang berkostum Garuda harus serius dan fokus demi mendapat kesempatan membela Indonesia. Timnas hanya untuk pemain yang punya tekad kuat dan mati-matian demi Merah Putih,” ungkap Verdonk. (kaf)