YOGYAKARTA, fornews.co—
Ribuan massa di Yogyakarta, menolak tegas RUU HIP dan Komunisme. Mereka juga mendesak DPR RI menghentikan pembahasan RUU HIP.
Massa juga protes terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang lamban merespon RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang tidak mencantumkan Tap MPRS nomor XXV/MPRS/1966.
Massa dari berbagai ormas Islam dan anti komunisme yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah DIY itu menggelar aksi protesnya di Titik Nol Kilometer, Sabtu (20/6/2020).
Mereka membentangkan spanduk penolakan terhadap RUU HIP berisi tulisan; #TOLAKRUUHIP #TOLAKOMUNISME.

FUI DIY khawatir, jika pemerintah bersikeras mengabaikan Tap MPRS nomor XXV/MPRS/1966 ke dalam RUU HIP akan kembali muncul komunisme di Indonesia.
Sejalan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahwa Tap MPRS nomor XXV/MPRS/1966 yang berisi larangan terhadap komunisme, leninisme, dan marxisme, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Mereka meminta pemerintah untuk membubarkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena terbukti tidak efektif dan melakukan pemborosan anggaran negara.
Selain itu, menurut FUI DIY, BPIP juga layak dibubarkan karena telah membuat kegaduhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bahwa ada yang mau merubah Pancasila itu adalah orang yang tidak punya nilai sejarah,” ucap Komandan Kokam Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto, Sabtu.
“Padahal nenek moyang mereka pernah mengatakan jasmerah. Tapi mereka sendiri yang melupakan sejarah!”
Ribuan massa dan ormas Islam itu juga menolak adanya pasal dalam RUU HIP yang mereduksi Pancasila menjadi Trisila kemudian mengkristalisasikan menjadi Ekasila.
Menurut mereka, hal itu merupakan bentuk kesesatan dan bertentangan dengan UUD 1945.
“Siapa yang menulis buku aku bangga jadi anak PKI?!” lantang teriak Komandan Kokam. Ribuan Massa yang sudah berkumpul sejak siang itu serentak menjawab “PKI!”

Sebagai simbol penolakan keras terhadap komunisme di Indonesia, para pengunjuk rasa melakukan sumpah dan doa bersama dipimpin oleh Kiai Haji Umar Said.
Unjuk rasa yang berlangsung sejak siang dihadiri Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DIY sekaligus Ketua Presidium FUI DIY, Syukuri Fadholi, dan berakhir saat adzan Ashar sekira pukul 15.00 WIB.
Dalam unjuk rasa tersebut juga hadir massa berseragam Pemuda Pancasila dan para Laskar-PPP seluruh DIY. Bahkan Ormas Islam dari Klaten.
Massa membubarkan diri dan meninggalkan lokasi dengan tertib. (adam)