JAKARTA, fornews.co– Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama ini mengalami penurunan sebesar 2,97%.
“Hal yang utamanya tentu penurunan dari konsumsi yang biasanya di kuartal pertama 2019 itu 5,3% ini, turun menjadi 2,7%. Kemudian di sektor investasi juga turun menjadi 1,7%. Kemudian konsumsi pemerintah 3,7%. Ekspor 0,2%, impor 2,2%,” ujar dia, saat saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) di Jakarta, Senin (18/5).
Airlangga mengungkapkan, dari segi pertumbuhan pada demand manufaktur turun menjadi 2,1% dari 23,9%, perdagangan pun turun 1,6%, transportasi turun 1,3% dari biasanya 5,5%, akomodasi turun 2%, dan sektor pertanian tidak tumbuh atau 0% serta pertambangan 0,4% dan 2,9%.
“Bapak Presiden mengarahkan bahwa sesuai dengan target pertumbuhan yang ada dalam APBNP 2020, diharapkan kita bisa menjaga pertumbuhan di 0,5% agar di 2021 pertumbuhannya itu bisa didorong sekitar mendekati 5%,” ungkap dia.
Kalau lihat pekerja Indonesia, jelas Airlangga, sebagian besar bekerja di sektor informal 55% atau 70 juta orang, itu di perkotaan ada sekitar 30,5 juta, di pedesaan 40 juta.
Atas dasar itu, Airlangga menyebut, bahwa keterbatasan kelompok pekerja informal ini dalam kaitannya dengan untuk kehidupan keseharian.
“Oleh karena itu, Bapak Presiden meminta agar dibuat strategi khusus agar kita bisa untuk me-restart perekonomian. Beberapa hal yang tadi disampaikan arahan Bapak Presiden dibuatkan kriteria apa yang bisa mendorong dan mengevaluasi kesiapan dari setiap daerah dari unit terkecil atau kabupaten/kota,” tandas dia.(aha)