PALEMBANG, fornews.co – Sebanyak sembilan unit helikopter yang bertugas untuk melakukan water bombing disiagakan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Tak tanggung-tanggung, sembilan unit helikopter ini diketahui berasal dari luar negeri.
“Delapan unit helikopter diantaranya langsung didatangkan dari Rusia dan satu unit lagi helikopter berasal dari Amerika,” kata Gubernur Sumsel, Herman Deru saat meninjau peralatan untuk mengatasi masalah karhutla di Base OP Lanud Talang Betutu Palembang, Rabu (29/07).
Menurutnya, memasuki musim kemarau ini pihak Pemprov Sumsel dan pihak terkait lainnya sudah melakukan upaya antisipsi guna mencegah terjadinya karhutla di Sumsel. Dengan Peralatan lengkap dan pembiayaan yang diakuinya sudah sangat siap Deru menegaskan bahwa Badan Pengkajian dan Penerapat Teknologi ( BPPT) juga siap untuk melakukan hujan buatan.
“Dengan melihat 9 water bombing yang siaga dengan 8 unit kapasitas 4 ton berasal dari Rusia dan 1 unit kapasitas 5 ton berasal dari Amerika yang besar sekali. Dan satu pesawat patroli dan satu pesawat cesna, begitu lengkapnya peralatan dengan pembiayaan yang dibilang hampir unlimited. Kita satgas kolaboratif unsur Tni/Polri serta pemerintah daerah tetap saja yang paling penting adalah peran masyarakat,” jelasnya.
Selain peralatan dan tim yang sudah siaga, Gubernur juga mengajak agar masyarakat juga terlibat dalam aksi pencegahan karhutla ini. Dia menyebut pesan serta masyarakat sangat penting dalam mencegah karhutla di Sumsel ini.
Dengan demikian seluruh pihak satuan tugas termasuk didalamnya kolaboratif antar unsur POLRI/TNI, serta pemerintah daerah. “Masyarakat Sumatera Selatan juga saya ajak untuk ikut terlibat langsung dalam antisipasi karhutla ini. Kita akan bentuk Satgas khusus yang SK-nya segera saya tandatangani. Kita tetap berdoa tahun ini meskipun sudah masuk musim kemarau namun karhutla tidak terjadi. Apalagi cuaca tetap bersahabat hujan masih turun di Sumsel,” tegasnya.
Dia menyebut, dengan 1,4 juta lahan gambut yang berpotensi kebakaran di 10 kabupaten/kota yang rawan kebakaran lahan antara lain Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyusin, Pali, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Muratara, Musi Rawas, dan Muara Enim. HD berharap seluruh masyarakat sumsel dapat memberikan informasi titik api guna mencegah karhutla. (rif)