PALEMBANG, fornews.co – Untuk menjadi seorang volunter (sukarelawan), Pungky Nanda Pratama menyebut dua hal yang patut dipersiapkan. Dua hal tersebut adalah niat dan keikhlasan.
Menurutnya, tanpa dua hal ini keinginan untuk menjadi volunteer akn sulit. “Kalau sudah ada niat dan ikhlas. Kalau pengen imbalan itu salah, karena relawan itu ya harus rela, bukan karena pengen nambah CV, atau nambah hal yang gak positif,” katanya usai menjadi narasumber pada kegiatan kumpul dan belajar bareng di Kopi Kita dan Siber Workspace Palembang, Sabtu (07/03).
Menurutnya, dengan dua hal tersebut para relawan ini akan banyak mendapat hal positif di kemudian hari. “Karena melalui ini kita akan membangun banyak relasi dan banyak bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan,” ujarnya.
“Volunteer itu salah satunya mau mengabdikan diri kepada lingkungan. Itu dasar niat sendiri bukan karena siapa-siapa, itu bisa direncanakan sendiri atau mengikuti kegiatan yang ada misalkan dengan komunitas tertentu,” pengajar di Jungle Library Projects ini menambahkan.
Pungky menerangkan, menjadi volunteer terdekat bisa dilakukan dengan misalnya pedulit dengan alam sekitar seperti aktif dalam kegiatan kebersihan di sekitar rumah ataupun sekolah. “Ya kita bisa misal dengan mengumpulkan sampah-sampah yang ada di sekolah, mengkampanyekan tentang kebersihan dengan orangtua, guru atau teman,” jelasnya.
Jadi, lanjutnya, untuk menjadi seorang volunteer itu tidak perlu datang ke tempat yang jauh. Menurutnya, dari lingkungan tersebut juga akan berdampak.
“Bertahap nanti ikut kegiatan bersih-bersih dari pemerintah, dan nanti akan bertemu banyak orang dan di sinilah orang tau dengan kita dan relasi terbangun,” ujarnya.
Dia menceritakan, pengalamannya menjadi volunteer lingkungan ataupun alam ini dimulainya sejak tahun 2014 di mana saat itu dia mulai ikut kegiatan di bidang kelautan. Selanjutnya terus bertemu teman baru dan sampai sekarang namnya cukup dikenal di bidang konservasi alam.
“Kita harus ciptakan suasana positif untuk lingkungan. Walaupun banyak yang bilang terlambat namun menurut saya tidak ada kata terlambat untuk berbuat baik. Sebelum kiamat, selama bernafas itu tidak terlambat,” pungkasnya. (rif)