YOGYAKARTA, fornews.co–Meski keputusan membuka pariwisata di DIY adalah pilihan sulit, namun tetap dilakukan agar perekonomian masyarakat terus bergerak.
Hal itu diutarakan Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta, Baskara Aji, pekan kemarin di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Dikutip fornews.co dari Kantor Berita Antara, Aji mengatakan pembukaan pariwisata di DIY belum dilakukan secara penuh.
Hal itu terbukti belum diterimanya wisatawan dari luar daerah secara rombongan.
Namun, dipastikan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan tetap membuka destinasi wisata secara terbatas.
Menurut Aji, yang penting masyarakat memiliki kesadaran terhadap protokol kesehatan.
“Tapi masyarakat sadar betul bagaimana menjaga kesehatan,” katanya, “kalau tidak perlu ya tetap di rumah.”
Pihaknya tidak sependapat jika pariwisata di DIY ditutup total karena alasan kesehatan.
“Jika kita kemudian menutup diri sama sekali karena alasan kesehatan tentu nanti ada kesulitan dalam pengembangan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Aji, jika terjadi lonjakan kasus virus corona karena telah kembali membuka kunjungan wisata dan bisnis dari luar daerah, hal itu menjadi konsekuensi bagi DIY.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan layanan terbaik untuk wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan.
Pihaknya juga belum menerima kunjungan wisatawan dari asal zona merah dan hitam, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Merujuk pada Peraturan Gubernur DIY Nomor 48 Tahun 2020, wisatawan dari zona merah dan hitam wajib membawa surat keterangan sehat (SKS) atau rapid test negatif.
Peraturan itu berisi tentang Pedoman Penyusunan Panduan pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Publik dan Perekonomian Masyarakat di DIY dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Dari pantauan fornews.co, setiap tempat wisata di DIY yang tidak mendapatkan rekomendasi dari Asosiasi terkait tidak diijinkan menerima kunjungan wisata. (adam)