PALEMBANG, fornews.co – Wakil Menteri (Wamen) Perhubungan Komjen Pol (Purn) Drs Suntana, MSi ada sejumlah isu yang diperlukan backup dari pemerintah pusat soal transportasi di Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal tersebut diutarakannya pada Rapat Evaluasi Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025 serta Koordinasi dan Antisipasi Isu Strategis Transportasi di Provinsi Sumsel Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2025 di Ruang Command Center BPTD Kelas II Sumsel, Terminal Tipe A Alang Alang Lebar Palembang, Kamis (2/1/2025).
Isu tersebut mulai dari meramaikan kereta cepat Light Rail Transit (LRT) dengan target 20.000 penumpang. Terkait hal itu, Kemenhub akan menambah berapa feeder yang telah diusulkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.
“Agar tingkat masyarakat yang menggunakan LRT itu mengalami peningkatan sampai target 20.000 mudah-mudahan bisa kita realisasi cepat,” ujar dia, kepada awak media.
Suntana mengatakan, ada sejumlah usulan dari Pj Gubernur Sumsel dan Pj Wali Kota Palembang, salah satunya penambahan penerbangan internasional langsung dari Palembang ke Singapore dan Kuala Lumpur. Terlebih, tingginya permintaan masyarakat, terutama yang ingin melakukan perjalanan internasional tanpa harus transit di Jakarta atau Batam.
“Pemerintah akan mendukung upaya segala yang diperlukan pemerintah daerah untuk meningkatkan iklim investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Sementara, PJ Gubernur Sumsel, Elen Setiadi menjelaskan, pihaknya berharap status bandara internasional pada Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II segera dipulihkan.
“Karena kita sudah mengajukan surat permohonan terkait status internasional SMB II dan juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub),” jelas dia.
Elen mengungkapkan, dengan tersedianya penerbangan internasional langsung, maka akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Sumsel dan sekitarnya.
Kemudian, sambung Elen, bahwa terkait penambahan Feeder sudah disepakati, nanti Wali Kota Palembang yang menyiapkan tambahan. Lalu, Tanjung Carat juga di sepakati dipercepat.
“Ada dua hal, pertama adalah kawasan pelabuhan proses percepatan HPL nya sudah dilakukan, tinggal mekanisme model pembangunannya ditetapkan oleh Kemenhub,” tandas dia. (aha)